PM Keir Starmer Pimpin Rapat Darurat Cobra: Inggris Bergelut dengan Kerusuhan Sayap Kanan
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 06 Agustus 2024 11:53 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Pada Senin 5 Agustus 2024, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memimpin rapat Cobra secara darurat bersama pejabat senior kepolisian di tengah meluasnya kerusuhan sayap kanan yang mengganggu kota-kota di Inggris.
Rapat Cobra, singkatan dari 'Cabinet Office Briefing Room A', adalah forum penting yang mengumpulkan pembuat keputusan dan penasihat utama untuk merespons krisis nasional.
Pertemuan rapat cobra dihadiri oleh Keir Starmer dan tokoh-tokoh senior Kabinet, yang berkumpul untuk membahas tanggapan pemerintah dan polisi terhadap kerusuhan yang sedang berlangsung.
Aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kekerasan ini memuncak setelah insiden penikaman yang menewaskan tiga gadis muda di Southport minggu lalu.
Pihak kepolisian berusaha keras untuk meredam kekerasan yang meletus di kota-kota seperti Rotherham, Middlesbrough, dan Bolton pada Senin. Selama akhir pekan, lebih dari 150 orang ditangkap dalam kerusuhan yang melanda berbagai kota besar dan kecil di Inggris.
Dalam pidato publiknya pada Minggu, Starmer mengutuk tindakan "premanisme sayap kanan" dan menegaskan bahwa para perusuh akan "menyesal" atas tindakan mereka.
Dia menegaskan bahwa semua pelaku kekerasan akan menghadapi "kekuatan penuh hukum."
Kekerasan yang meningkat ini memicu seruan dari anggota parlemen untuk memanggil kembali parlemen guna membahas situasi tersebut.
Parlemen terakhir kali dipanggil pada musim panas 2021, saat evakuasi pasukan Inggris dari Afghanistan.
Anggota parlemen Partai Buruh veteran, Diane Abbott, menulis di X, "Kerusuhan anti-imigran nasional ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini mengancam nyawa, harta benda, dan kepolisian. Kita perlu mengadakan kembali pertemuan Parlemen."
Seruan serupa juga disampaikan oleh pemimpin Reformasi Inggris dan anggota parlemen Clacton, Nigel Farage.
Dia mengatakan, "Kami akan memadamkan kerusuhan dalam jangka pendek, tetapi masalah jangka panjang yang lebih pelik masih ada."
Di seluruh spektrum politik, ada dorongan untuk pertemuan kembali parlemen.
Tokoh Partai Konservatif Inggris, Dame Priti Patel, dan anggota parlemen sayap kiri Zarah Sultana menekankan betapa mendesaknya situasi ini.
Dengan kerusuhan yang terus meluas dan ketegangan yang meningkat, Inggris menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kekacauan dan merespons seruan mendesak untuk tindakan legislatif.***