DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Kenapa Kamu Harus Berani Cek Kanker Serviks? Inilah Cara Mengatasi Rasa Takut dan Malu Menurut Dokter Spesialis

image
Ilustrasi pengecekan kanker serviks dengan Pap Smear. (Antara)

ENTERTAINMENTABC.COM - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi sub-spesialis onkologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG(K)Onk, menyoroti masalah utama yang sering menghalangi perempuan untuk menjalani pemeriksaan kanker serviks, yaitu rasa takut dan malu.

Banyak wanita merasa enggan melakukan pemeriksaan genitalia, yang sangat penting untuk deteksi dini kanker serviks, karena khawatir dengan hasil atau merasa tidak nyaman.

Dalam diskusi daring mengenai kanker serviks yang berlangsung pada Selasa, Kartiwa mengungkapkan bahwa ketidaknyamanan prosedur deteksi ini sering kali menjadi hambatan.

Proses pemeriksaan yang melibatkan pemeriksaan genitalia oleh tenaga medis bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi banyak perempuan.

Menurut Kartiwa, pemerintah perlu meningkatkan edukasi untuk bidan dan tenaga medis lainnya agar perempuan merasa lebih nyaman selama pemeriksaan.

Dia menjelaskan bahwa fasilitas kesehatan, baik yang ada di puskesmas maupun layanan swasta, sudah tersedia dan bisa diakses melalui BPJS. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk menghindari pemeriksaan Pap Smear dan IVA.

Dia merekomendasikan agar perempuan yang sudah menikah menjalani pemeriksaan Pap Smear atau inspeksi visual asam asetat (IVA) setiap dua tahun sekali.

Kartiwa juga menyarankan agar pemeriksaan dilakukan setidaknya tiga hari setelah menstruasi dan keputihan berhenti untuk hasil yang lebih akurat.

Selain itu, perempuan sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual tiga hari sebelum pemeriksaan untuk menghindari gangguan dalam proses deteksi.

Selain menyediakan layanan deteksi dini, pemerintah juga telah meluncurkan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk mengurangi risiko infeksi virus yang merupakan penyebab utama kanker serviks.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan lebih banyak perempuan bisa mendapatkan pemeriksaan yang diperlukan tanpa rasa takut atau malu.***

Berita Terkait