Pentingnya Dukungan Konselor Laktasi di Tempat Kerja untuk Ibu Menyusui
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 08 Agustus 2024 12:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menekankan perlunya dukungan konselor laktasi di tempat kerja bagi ibu menyusui.
Seiring dengan meningkatnya jumlah perempuan yang bekerja, terutama di sektor industri, kehadiran konselor laktasi menjadi sangat penting.
"Oleh karena itu, penting bagi pabrik-pabrik di Indonesia untuk memiliki konselor laktasi yang dapat memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan bagi pekerja buruh yang menyusui," ungkap Dr. Ray.
Menurut Dr. Ray, kehadiran konselor laktasi di tempat kerja dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif hingga tiga kali lipat.
Ini menunjukkan betapa besar dampak dukungan profesional dalam mendukung ibu menyusui agar dapat tetap memberikan ASI secara optimal, bahkan sambil menjalankan kewajiban profesional mereka.
Dukungan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan bayi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan ibu.
Dr. Ray juga menegaskan bahwa konselor laktasi tidak harus selalu berasal dari tenaga kesehatan profesional.
Staf Divisi Sumber Daya Manusia perusahaan atau sesama pekerja bisa dilatih untuk menjadi konselor laktasi relawan di tempat kerja.
Pelatihan ini bisa dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang laktasi dan dukungan psikologis, sehingga memungkinkan adanya peran serta dari berbagai pihak dalam mendukung ibu menyusui.
Penyediaan dukungan konselor laktasi di tempat kerja memungkinkan ibu pekerja untuk berbagi cerita dan mengatasi kesulitan dalam memberikan ASI secara eksklusif sambil bekerja.
Dukungan ini dapat membantu ibu dalam mengelola stres dan beban yang timbul dari peran ganda mereka sebagai ibu dan pekerja.
Dengan adanya tempat untuk berkonsultasi, ibu dapat merasa lebih didukung dan kurang tertekan dalam menjalankan peran mereka.
Dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, seorang dokter anak dan aktivis laktasi, juga menyoroti peran penting konselor laktasi dalam memberikan layanan konsultasi baik secara individu maupun kelompok.
Menurutnya, dukungan ini sangat berguna dalam membantu ibu pekerja mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul selama proses menyusui.
Dengan adanya layanan ini, ibu dapat memperoleh solusi praktis dan emosional untuk tantangan yang mereka hadapi.
Dia mendorong uji coba penyediaan dukungan konselor laktasi di fasilitas pelayanan kesehatan publik sebagai langkah awal.
Melalui uji coba ini, masyarakat bisa lebih merasakan manfaat dari dukungan laktasi, yang dapat menjadi model untuk implementasi yang lebih luas di berbagai lingkungan kerja.
Pentingnya dukungan konselor laktasi juga harus disebarluaskan melalui peran aktif pemerintah dan organisasi non-pemerintah.
Kampanye informasi dan pendidikan tentang manfaat dukungan laktasi di tempat kerja akan meningkatkan kesadaran dan mendorong perusahaan untuk menyediakan fasilitas yang mendukung ibu menyusui.
Dengan adanya dukungan konselor laktasi, diharapkan ibu pekerja dapat merasa lebih nyaman dan yakin dalam menjalankan tugas-tugas mereka di tempat kerja sambil tetap memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka.***
Dukungan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga bagi produktivitas dan kesejahteraan di tempat kerja.***