Jangan Abaikan Gejala Ini! Kenali Risiko Atrial Fibrilasi yang Mengancam Usia Produktif dan Temukan Cara Pencegahannya
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 16 Agustus 2024 10:06 WIB
ENTERTAINMENABC.COM - Tahukah kamu bahwa atrial fibrilasi (AF) atau gangguan irama jantung sering menyerang orang-orang di usia produktif?
Ya, usia 40 hingga 65 tahun adalah rentang usia yang paling rentan atrial fibrilasi dan ini bisa mempengaruhi kamu yang sedang berada di puncak karir serta sebagai kepala keluarga.
Bayangkan betapa besar dampaknya jika mereka mengalami stroke karena atrial fibrilasi.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), usia 40-60 tahun masih dianggap muda bila dibandingkan dengan data global.
AF biasanya terjadi pada usia di atas 60 tahun.
Di Amerika, prevalensi atrial fibrilasi pada usia 60 tahun ke atas hanya sekitar 0,2-2 persen, tetapi melonjak drastis hingga 40 persen pada usia 80 tahun.
Masalahnya bukan hanya terletak pada perawatan medis yang rumit, tetapi juga pada beban sosial yang ditimbulkan oleh stroke.
Bayangkan beban yang harus ditanggung oleh keluarga jika seseorang mengalami stroke akibat AF.
Fakta mengejutkan sekitar 46 persen kasus atrial fibrilasi tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Seringkali, orang baru mengetahui mereka menderita AF setelah melakukan pemeriksaan dokter atau skrining EKG.
Menurut statistik, sekitar 60 persen pasien AF yang tidak bergejala dapat mengalami stroke.
Jadi, apa yang bisa kamu lakukan?
Guru besar bidang aritmia Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Sp.JP(K) FIHA FAsCC, menyarankan agar rumah sakit dan tenaga kesehatan melakukan skrining secara berkala untuk mengidentifikasi risiko atrial fibrilasi.
Misalnya, rumah sakit Siloam baru-baru ini membuka stand di lobi untuk melakukan EKG sederhana secara gratis dan mendeteksi aritmia. Ini adalah langkah awal yang sangat baik.
Namun, Yoga juga merekomendasikan pendekatan yang lebih sistematik.
Fokus pada deteksi atrial fibrilasi dan kemungkinan penyakit jantung, terutama untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas, sesuai dengan rekomendasi Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS).
Melakukan skrining secara rutin adalah langkah penting untuk memastikan kamu tidak menderita atrial fibrilasi yang mungkin tidak menampakkan gejala.
Ingat, deteksi dini adalah kunci untuk pencegahan yang efektif.***