Menelusuri Mary Geoise, Sebuah Lambang Ketidakadilan dalam Dunia One Piece
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 29 September 2024 21:01 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Salah satu simbol paling menarik dari kisah yang dibawakan dalam serial One Piece adalah Mary Geoise, pusat kekuasaan yang sekaligus menjadi lambang korupsi dan perbudakan di dunia Bajak Laut Luffy.
Mary Geoise terletak di persimpangan antara Grand Line dan Red Line menjadikannya sebagai pusat geografis dalam dunia One Piece.
Disisi lain, Mary Geoise dalam One Piece adalah pusat kekuasaan dunia yang dihuni oleh kaum Naga Langit yaitu para bangsawan dunia yang memandang diri mereka sebagai penguasa sah dunia ini.
Para Naga Langit yang tinggal di sana hidup dalam kemewahan yang tidak terbayangkan.
Pandangan ini mencerminkan ketidakadilan yang meluas di mana hanya segelintir orang yang menikmati hak-hak istimewa sementara mayoritas penduduk dunia hidup dalam penindasan.
Adapun Mary Geoise didirikan oleh 20 keluarga bangsawan yang akhirnya menjadi Pemerintah Dunia.
Akan tetapi dari 20 keluarga ini, hanya keluarga Nefertari yang memutuskan untuk meninggalkan kota sementara 19 keluarga lainnya tetap tinggal dan hidup dari upeti yang dikumpulkan dari negara-negara yang berada di bawah kekuasaan Pemerintah Dunia.
Sebagai imbalan atas upeti tersebut, Pemerintah Dunia memberikan perlindungan kepada pulau-pulau di bawah kekuasaannya meskipun kenyataannya mereka lebih tunduk pada kehendak para Naga Langit yang semena-mena.
Selain itu, berbagai keputusan penting dunia One Piece diambil di kota ini dengan dipimpin oleh Lima Tetua Gorosei sebagai pengambil kebijakan utama.
Meskipun para Naga Langit memiliki otoritas tertinggi, Lima Tetua adalah sosok yang secara langsung memerintah dunia.
Dengan begitu, mereka dimaksudkan untuk memberikan ilusi keseimbangan kekuasaan di mana tidak ada satu orang pun yang benar-benar menguasai dunia.
Salah satu simbol utama dari ilusi keseimbangan kekuasaan ini adalah Singgasana Kosong yang terletak di ruang pertemuan Lima Tetua.
Adanya singgasana ini dimaksudkan untuk tidak diduduki oleh siapa pun sebagai simbol bahwa tidak ada yang menguasai dunia.
Kenyataannya, singgasana ini hanyalah kebohongan dan sosok yang sebenarnya menguasai dunia adalah Imu sama yang tetap tersembunyi di balik layar.
Imu sama adalah penguasa tertinggi yang mengendalikan Mary Geoise dan seluruh dunia One Piece.
Kesimpulannya, Mary Geoise bukan hanya sekedar kota melainkan adalah simbol dari sistem ketidakadilan dan perbudakan.
Dalam ceritanya, Eiichiro Oda dengan cerdas menggunakan kota ini untuk menyoroti tema-tema tentang ketidakadilan dan penindasan yang terus menjadi fokus utama seiring perkembangan cerita.
Sebagai pusat dari Pemerintah Dunia, Mary Geoise adalah musuh utama bagi mereka para pejuang kebebasan di masa depan dan mungkin akan terjadi pertempuran yang akan menentukan dalam menumbangkan kekuasaan yang tirani.
Dengan demikian, Mary Geoise tetap menjadi simbol yang kuat dari tema-tema sosial yang diangkat oleh Oda dalam One Piece dan juga pengingat bagi para pembaca bahwa di balik sebuah cerita petualangan yang menarik terdapat pesan mendalam yang disampaikan tentang pentingnya kebebasan dan keadilan bagi semua orang.***
Penulis: Atthoriq Aziz