DECEMBER 9, 2022
News

Ini Dia Hoaks Seputar Pelantikan Prabowo dan Ibu Kota yang Batal Pindah

image
Beberapa Hoaxs beredar jelang pelantikan ( ANTARA)

ENTERTAINMENTABC.COM - Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, berbagai informasi hoaks mulai beredar.

Mari kita ulas beberapa hoaks tersebut agar kamu tidak terjebak dalam berita palsu!

1. Prabowo Gagal Dilantik

Baca Juga: Jusuf Kalla Puji Calon Menteri Prabowo-Gibran, Raffi Ahmad hingga Taufik Hidayat Siap Bantu Pemerintahan Baru

Sebuah video berdurasi 10 menit di YouTube mengklaim bahwa Prabowo Subianto gagal dilantik, dan Gibran Rakabuming Raka otomatis menjadi Presiden.

Namun, ketika diteliti lebih lanjut, video itu tidak membahas kegagalan pelantikan.

Sebaliknya, isi video tersebut justru mengkritik buku berjudul “Gibran The Next Presiden.”

Baca Juga: Ganjar Pranowo Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran, Kecuali Ada Kejutan dari Partai

Jadi, klaim dalam judul dan isi video tersebut tidak sesuai.

2. Jokowi Minta Tunda Pelantikan? 

Video lain yang beredar di YouTube selama 13 menit mengisahkan bahwa Presiden Jokowi meminta penundaan pelantikan Prabowo.

Baca Juga: Pelantikan Prabowo-Gibran Simak Rangkaian Acara Bersejarah yang Wajib Kamu Tahu

Namun, faktanya, baik narator maupun isi video tidak menyebutkan pernyataan tersebut.

Video itu hanya berisi potongan-potongan dari kampanye Jokowi pada 2019.

Dengan kata lain, tidak ada bukti bahwa Jokowi meminta penundaan pelantikan presiden terpilih.

3. Pelantikan Diundur

Sebuah unggahan video di YouTube berdurasi delapan menit mengklaim bahwa pelantikan Prabowo sebagai presiden diundur ke Desember 2024.

Namun, isi video hanya membacakan berita dari Kompas yang sama sekali tidak menyebutkan adanya penundaan jadwal pelantikan.

Sementara itu, PKPU jelas menetapkan tanggal pelantikan pada 20 Oktober.

4. Prabowo Menolak Pindah Ibu Kota

Di media sosial, beredar video yang menunjukkan Prabowo Subianto menolak pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Video tersebut menyajikan tangkapan layar beberapa media yang menarasikan penolakannya.

Namun, perlu dicatat bahwa informasi ini perlu diverifikasi lebih lanjut agar kamu mendapatkan kebenarannya.***

Berita Terkait