PM Inggris Keir Starmer: Iran Dilarang Balas Serangan Israel, Khawatirkan Eskalasi di Timur Tengah
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 27 Oktober 2024 16:30 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer memperingatkan Iran agar tidak merespons serangan udara yang dilakukan Israel terhadap fasilitas militernya.
Pernyataan ini disampaikan Starmer secara daring pada Sabtu, 26 Oktober 2024, menyusul serangan udara Israel di Iran dini hari.
"Saya yakin bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap agresi Iran... namun Iran tidak boleh menanggapi," ujar Starmer.
Baca Juga: Iran Cegat Serangan Proyektil Israel di Teheran, Ketegangan Makin Memanas
Ia menegaskan bahwa situasi di kawasan Timur Tengah memerlukan pendekatan yang menghindari eskalasi lebih lanjut.
Starmer menyatakan bahwa Inggris akan terus bekerja sama dengan sekutunya untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Komentarnya muncul setelah ketegangan memuncak antara kedua negara, di mana serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu disebut-sebut sebagai balasan atas pembunuhan dua pemimpin politik di wilayah sekutu Iran.
Baca Juga: Iran Siap Balas Serangan Israel, Ketegangan Memuncak di Teheran
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Iran berpendapat bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB yang memungkinkan negara untuk mempertahankan diri dari agresi asing.
Ketegangan antara kedua negara semakin memanas setelah serangkaian aksi balas-membalas yang melibatkan rudal dan serangan udara, serta serangan besar-besaran menggunakan pesawat nirawak.
Dalam situasi yang semakin tegang ini, perhatian dunia tertuju pada perkembangan di Timur Tengah dengan harapan agar kedua pihak bisa menahan diri dan menghindari konflik yang lebih luas.***