Kemajuan ekonomi dan melimpahnya hiburan digital juga menciptakan tekanan baru.

Data menunjukkan bahwa kini mereka yang mati karena bunuh diri lebih banyak dibandingkan mereka yang mati karena terorisme ditambah perang ditambah bencana alam. (1)

Para sufi menjalani kehidupan sederhana yang berfokus pada kebahagiaan batin, sementara kita hidup dalam dunia yang memuja produktivitas dan konsumsi.

Baca Juga: Makna Lagu Sialan Juicy Luicy x Adrian Khalif, Curhatan Patah Hati yang Bikin Baper Semua Orang

Di era ini, pesan para sufi tentang cinta, kesederhanaan, dan refleksi menjadi semakin penting.

-000-

Buku kecil ini sebuah undangan untuk menyelam kedalaman diri. Ia terdiri dari 13 bab.

Baca Juga: Tanpa Tergesa, Lagu Juicy Luicy yang Bikin Baper dan Bantu Kamu Move On dengan Elegan

Dalam Bab 1, dieksplor isu Teknologi dan Tantangan Spiritualitas di Era AI. Teknologi telah membuka jalan baru menuju kemajuan, tetapi juga menimbulkan tantangan spiritual yang mendalam.

Di bab pertama, buku ini mengeksplorasi bagaimana AI telah mengubah cara manusia memahami eksistensi dan makna.

Media sosial, algoritma personalisasi, dan realitas virtual sering kali menciptakan ilusi makna yang dangkal, menjauhkan manusia dari hubungan yang sejati dengan sesama dan alam sekitar.

Baca Juga: Talitha Curtis, Mantan Ratu FTV Kini Sukses Bangkit, Jualan Risol hingga Punya Rumah Baru

Namun, bab ini juga menyoroti potensi positif teknologi. AI dapat menjadi alat untuk mendalami spiritualitas, seperti melalui aplikasi meditasi, ruang virtual lintas iman, atau algoritma yang mendukung refleksi diri.