Lalu dapat berkembang ke Java atau Python, sekaligus mengajarkan logika dan teknik seperti redstone untuk automasi. 

Roblox, di sisi lain, cocok bagi yang sudah memahami dasar pemrograman, karena langsung menggunakan scripting text-based lewat Lua, 

sekaligus membuka peluang menciptakan game sendiri bahkan menghasilkan uang melalui DevEx.

Secara sosial dan kreatif, Minecraft lebih banyak diakses secara offline atau melalui server pribadi dengan kontrol privasi ketat lebih aman untuk anak-anak.

Roblox terkenal dengan konten beragam yang bisa sangat menarik bagi anak-anak, tapi tetap harus dalam pengawasan orang tua karena adanya kemungkinan konten tidak sesuai.

Dilihat dari dampak budaya dan pengembangan keterampilan, Roblox telah melampaui Steam dengan 380 juta pengguna aktif per bulan pada pertengahan 2025.

Banyak kreator muda bahkan menghasilkan jutaan dolar dari karya mereka roblox berubah menjadi sebuah ekonomi kreatif digital sejati. 

Sementara Minecraft sering jadi juara di kalangan anak-anak, memenangkan penghargaan Kids’ Choice Awards favorit permainan beberapa kali, termasuk terbaru di 2025.

Secara keseluruhan, kedua platform ini mendidik tanpa terasa seperti pelajaran memicu eksplorasi, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui cara bermain. 

Mereka menawarkan pengalaman belajar yang mendalam dan menyenangkan, yang efektif karena dimainkan penuh niat dan rasa ingin tahu.***