Pentingnya Konsumsi Antioksidan dalam Menangkal Radikal Bebas, Ini Contoh Makanannya Menurut Pakar Gizi
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 22 Juli 2024 10:14 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Menurut pandangan Dr. Raissa E. Djuanda, seorang pakar gizi klinik yang memiliki gelar MGizi, SpGK, AIFO-K, konsumsi makanan dan minuman yang kaya antioksidan sangat dianjurkan untuk melawan efek buruk radikal bebas.
Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh serta berkontribusi pada munculnya penyakit kronis melalui proses stres oksidatif.
Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang berlebihan dengan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, yang bisa mengakibatkan kerusakan DNA dan menurunkan imunitas, kesehatan tulang, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dr. Raissa menjelaskan bahwa antioksidan adalah molekul yang berperan dalam melawan radikal bebas di dalam tubuh.
Manusia sebenarnya memiliki pertahanan antioksidan alami untuk mengimbangi efek radikal bebas agar tidak menimbulkan kerusakan kronis seperti yang disebutkan sebelumnya.
Makanan yang mengandung antioksidan dapat ditemukan dalam berbagai jenis sayuran, buah-buahan, serta makanan yang mengandung vitamin C dan susu.
Beberapa contoh makanan yang kaya akan antioksidan antara lain apel, tomat, alpukat, stroberi, jamur, kacang-kacangan, kentang, minyak zaitun, kale, buncis, dan bayam.
Menurutnya, kekurangan antioksidan dapat menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh, di mana radikal bebas bereaksi dengan molekul lainnya dan menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan.
Raissa menyarankan untuk fokus pada pola makan sehat yang kaya akan antioksidan, memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, mengelola stres dengan baik, serta menghindari paparan zat-zat yang dapat merusak, sebagai langkah untuk melawan radikal bebas.
Di sisi lain, Robertus Parulian Purba, Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals, mengingatkan bahwa paparan radikal bebas merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat aktif, seperti dari asap rokok, polusi udara, paparan sinar ultraviolet dari matahari, serta konsumsi makanan cepat saji atau makanan kurang sehat.
Dengan kualitas udara yang seringkali tidak sehat, tercatat pada tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 yang tinggi di Jakarta.
Penting bagi individu untuk meningkatkan kesadaran akan konsumsi antioksidan sebagai upaya melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu bersahabat.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan tubuh mereka secara optimal dalam menghadapi tantangan radikal bebas di kehidupan sehari-hari.***