Bahaya Kurap dan Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Meningkatkan Risiko Infeksi Menurut Dokter Spesialis Dermatologi
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 24 Juli 2024 21:50 WIB

ENTERTAINMENTABC.COM - Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Eliza Miranda, memberikan peringatan tentang risiko penyakit kurap yang bisa meningkat akibat kebiasaan sehari-hari.
Ternyata kebiasaan sehari-hari seperti bertukar pakaian dan aktivitas bercocok tanam tanpa penggunaan sarung tangan bisa meningkatkan risiko kurap.
Eliza menjelaskan bahwa kurap disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita yang dapat tumbuh di kulit, kuku, dan rambut.
Infeksi jamur ini dapat dengan mudah menular melalui pertukaran pakaian, handuk, dan bahkan dari hewan peliharaan yang berbulu atau tanah.
Eliza juga menyoroti risiko penularan dalam keluarga, di tempat kerja, atau di lingkungan sosial lainnya.
Gejala kurap bisa berupa bercak merah dengan pinggiran terang dan tengah yang redup, disertai rasa gatal dan kulit bersisik jika tidak segera diobati.
Khusus untuk infeksi pada kulit kepala, kurap dapat menyebabkan kebotakan pada area tertentu di kepala.
Eliza menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter segera setelah munculnya gejala untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dokter umum atau spesialis dermatologi dapat memberikan pengobatan yang sesuai tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut, masyarakat disarankan untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi menggunakan air mengalir dan sabun secara teratur.