Menjaga Perkembangan Otak Anak: Peran Nutrisi dan Stimulasi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 25 Juli 2024 18:46 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Pentingnya peran nutrisi dan stimulasi yang seimbang untuk perkembangan otak dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak telah menjadi fokus utama bagi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial IDAI, Prof. Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), perkembangan otak anak mencapai 80 persen pada usia 2 tahun, menegaskan bahwa nutrisi dini yang berkualitas dan stimulasi yang tepat memainkan peran krusial dalam memastikan perkembangan yang optimal.
Prof. Suryawan menyoroti pentingnya nutrisi yang tepat, termasuk zat makronutrien seperti karbohidrat dan lemak yang esensial untuk pertumbuhan otak.
Meskipun lemak mungkin perlu dikurangi dalam diet dewasa, namun pada anak-anak, lemak menjadi komponen penting.
Selain itu, zat mikronutrien seperti vitamin dan mineral juga tak kalah pentingnya bagi perkembangan otak pada fase awal kehidupan ini. Prof. Suryawan menekankan bahwa tidak ada nutrisi tunggal yang superior, karena semua nutrisi bekerja secara bersama untuk mendukung pertumbuhan anak.
Pentingnya air susu ibu (ASI) dalam 6 bulan pertama juga disorot sebagai nutrisi penting bagi bayi.
Namun, Prof. Suryawan menegaskan bahwa yang paling ideal adalah asupan nutrisi yang seimbang, yang seharusnya diutamakan oleh keluarga dan didukung oleh negara.
Tidak hanya nutrisi, tetapi stimulasi yang diberikan pada anak juga menjadi faktor penting dalam proses belajar dan perkembangan otak.
Menurut Prof. Suryawan, metode pengasuhan yang memberikan rangsangan yang tepat sangat diperlukan sepanjang 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Perkembangan struktur otak bayi pada saat lahir hanya mencapai 25 persen dari otak orang dewasa, tetapi meningkat pesat hingga mencapai 80 persen pada usia 2 tahun.
Oleh karena itu, fase 1.000 hari pertama kehidupan anak dianggap sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Prof. Suryawan juga mengajak orang tua untuk tidak hanya menunggu perkembangan anak, tetapi aktif terlibat dalam mendukung proses tumbuh kembang anak-anak mereka.
Dengan demikian, nutrisi yang tepat dan stimulasi yang baik akan menjadi kunci bagi generasi anak Indonesia yang sehat dan berpotensi mencapai prestasi emas di masa depan.***