DECEMBER 9, 2022
Fashion

Hian Tjen Bikin Heboh di JF3 2024 dengan Koleksi Pitarah, Tenun Lunggi dan Couture Bertemu dalam Fashion Revolusioner

image
Koleksi Pitarah karya desainer Hian Tjen saat ditampilkan dalam acara JF3 2024. (Antara)

ENTERTAINMENTABC.COM - Desainer kondang Indonesia, Hian Tjen, kembali memukau pengunjung festival mode JF3 2024 dengan koleksi terbarunya yang berjudul Pitarah.

Mengusung kain tradisional tenun lunggi (tenun songket Sambas) sebagai bahan utama, Hian Tjen menyatukan keahlian couture dengan warisan budaya dalam paduan busana yang unik dan modern.

"Menjadikan tenun atau wastra daerah sebagai busana yang menarik dan trendi adalah tantangan terbesar bagi seorang desainer," ungkap Hian saat ditemui di acara JF3 2024 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat. 

Koleksi Pitarah, yang berarti Nenek Moyang, menonjolkan tenun lunggi dengan berbagai motif menarik, seperti bentuk geometri dan bunga yang disusun secara artistik.

Hian memadukan motif ini dengan teknik menjahit tingkat tinggi, seperti draping, fabric cutting, colourwash, dan corsetry, untuk menciptakan busana yang elegan dan fungsional.

Dalam koleksi ini, Hian menyajikan 11 looks yang sebagian besar menggunakan tenun lunggi, kain denim, dan bahan pendukung lainnya.

Semua tampilan ini dirancang untuk acara nonformal namun tetap memancarkan kesan mewah dan elegan, ciri khas dari karya Hian Tjen.

Salah satu highlight dari koleksi ini adalah atasan sabrina dari tenun lunggi yang dipadukan dengan rok panjang berbahan denim.

Hian mengeksplorasi tenun lunggi untuk menciptakan tampilan yang modern dan ringan sehingga cocok untuk berbagai kesempatan.

Selain meluncurkan koleksi Pitarah, Hian juga terlibat dalam program Pengembangan Tenun Sambas V bersama Cita Tenun Indonesia (CTI), didukung oleh Dekranasda Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Di sana, Hian berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para perajin tenun, menunjukkan kemiripan antara pembuatan tenun lunggi dan desain gaun couture yang memerlukan keahlian khusus, konsentrasi, dan kesabaran.

Hian Tjen menilai bahwa CTI sudah melakukan langkah yang benar dengan menyuluh dan bekerja sama dengan desainer untuk mempromosikan wastra Nusantara.

Desainer harus berusaha membuat koleksi yang menarik agar orang semakin tertarik untuk menggunakannya, kata Hian.

Koleksi Pitarah adalah edisi terbatas dan dapat diperoleh langsung melalui Hian Tjen Atelier.

Sedangkan material tenun lunggi yang digunakan dalam koleksi ini, hasil kerja komunitas perajin Tenun Sambas Rantai Mawar, dapat ditemukan di Galeri Cita Tenun Indonesia.

Dengan Pitarah, Hian Tjen sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam memadukan tradisi dan modernitas, menciptakan busana yang tidak hanya memukau tetapi juga menghargai warisan budaya Indonesia.***

 

Berita Terkait