DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jerman Geram atas Kerusuhan Xenofobia di Inggris: PM Starmer Janji Tindak Tegas Para Pelaku

image
Ilustrasi demonstrasi di Inggris. (Anadolu)

ENTERTAINMENTABC.COM -  Jerman mengungkapkan kemarahan mendalam terhadap gelombang terbaru kerusuhan xenofobia yang melanda Inggris.

Dalam konferensi pers di Berlin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Sebastian Fischer, menyatakan, "Kami sangat mengecam aksi kekerasan yang berbau xenofobia yang terjadi di Inggris."

Kerusuhan tersebut dipicu oleh teori konspirasi yang menyebar di media sosial, memicu demonstrasi anti-imigran dari kelompok sayap kanan di tujuh kota di seluruh Inggris.

Kekacauan ini menyebabkan kekerasan yang meluas, membuat banyak pihak mengecam keras tindakan tersebut.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Senin, menyebut pelaku kekerasan sebagai 'preman sayap kanan'.

Dalam pidatonya, Starmer memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kerusuhan akan "menyesal" dan memastikan bahwa mereka akan menghadapi "kekuatan penuh hukum."

Starmer menegaskan, "Tidak ada keraguan bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan ini akan menghadapi tindakan hukum yang tegas. Ini bukan protes, tetapi kekerasan preman yang terorganisir."

Dia juga menyoroti kekerasan di sebuah hotel di Rotherham, di mana jendela-jendela dipecahkan dan bangunan dibakar, menambah ketakutan bagi para tamu dan staf.

"Saya tidak akan segan-segan menyebut ini sebagai premanisme sayap kanan," tambah Starmer.

"Jika Anda menargetkan seseorang berdasarkan warna kulit atau agamanya, maka kalian adalah kelompok sayap kanan."

Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper turut mengutuk keras para perusuh yang menyerang hotel yang menampung pencari suaka di Rotherham.

Dia menyebut tindakan tersebut "sangat mengerikan" dan menegaskan dukungan penuh Pemerintah Inggris untuk polisi South Yorkshire dalam mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.

Menteri Pertama Skotlandia, John Swinney, juga menyatakan keprihatinannya. Dia menganggap insiden tersebut, bersama dengan peristiwa lainnya, sebagai "produk premanisme rasis sayap kanan" dan menegaskan bahwa "rasisme harus dilawan kapan pun dan di mana pun ia muncul."

Dengan kerusuhan yang semakin meluas dan respons yang kuat dari berbagai pihak, Inggris menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kekerasan berbasis xenofobia dan memulihkan keamanan dan ketertiban di masyarakat.***

Berita Terkait