DECEMBER 9, 2022
Internasional

China Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dampak Mengerikan di Timur Tengah

image
Pemakaman pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas Ismail Haniyeh di Universitas Teheran, Iran. (Anadolu)

ENTERTAINMENTABC.COM - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengeluarkan kutukan keras terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, yang dianggapnya melanggar norma-norma dasar hubungan internasional dan Piagam PBB.

Wang Yi memperingatkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan memicu eskalasi konflik dan membawa kawasan Timur Tengah ke dalam situasi yang lebih berbahaya.

Dalam pernyataannya, Wang Yi menegaskan bahwa tindakan balasan hanya akan menciptakan lingkaran setan kekerasan yang semakin memperburuk konflik.

"Kekerasan melahirkan lebih banyak kekerasan, yang memperburuk keadaan," ujar Wang.

Pada Selasa 6 Agustus Wang Yi melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.

Dalam percakapan tersebut, Wang menyatakan bahwa Beijing menentang keras pembunuhan Haniyeh, menekankan bahwa insiden tersebut melanggar norma-norma internasional dan merusak upaya gencatan senjata di Gaza.

Wang Yi juga menegaskan bahwa pembunuhan Haniyeh melanggar prinsip dasar Piagam PBB.

Ia menyarankan agar kunci untuk menghindari situasi yang lebih buruk adalah dengan mencapai kesepakatan gencatan senjata yang menyeluruh dan permanen di Gaza secepatnya.

Dia mengkritik Dewan Keamanan PBB yang telah mengadopsi resolusi gencatan senjata, tetapi menyatakan bahwa "perang belum juga diakhiri."

Wang menekankan bahwa tidak boleh ada standar ganda dalam menangani konflik di Gaza.

Ketegangan semakin meningkat di Timur Tengah setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, serta kematian komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut yang diduga dilakukan oleh Israel.

Meskipun Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai pelaku, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, telah bersumpah untuk memberikan "hukuman keras" atas serangan tersebut.

Sementara itu, Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik yang baru pada hari Selasa.***

Berita Terkait