DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Latihan Rutin Jadi Kunci Utama Pemulihan Pasca-Stroke, Dr. Steven Setiono Bongkar Rahasianya

image
Latihan rutin untuk pasca stroke sangatlah penting. (PEXELS)

ENTERTAINMENTABC.COM - Dr. Steven Setiono Sp.KFR Subs N.M(K), dokter spesialis rehabilitasi medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, menegaskan bahwa latihan rutin adalah elemen kunci utama dalam pemulihan fungsi tubuh setelah serangan stroke.

Menurutnya, tidak ada obat yang dapat menggantikan peran latihan dalam mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat stroke.

“Obat paling penting untuk stroke dan pemulihan fungsi tubuh adalah latihan. Nggak ada obat yang bisa mengembalikan fungsi, satu-satunya yang bisa mengembalikan fungsi adalah digunakan dan latihan,” ujarnya.

Dr. Steven menjelaskan bahwa penanganan stroke yang efektif memerlukan perhatian khusus pada pemulihan fungsi tubuh setelah pengobatan medis.

Pasien stroke sering mengalami kelemahan di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kelainan pada mulut.

Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian jaringan otak yang bertanggung jawab untuk fungsi motorik tubuh, baik akibat sumbatan atau perdarahan.

Penanganan cepat di rumah sakit sangat penting untuk mengurangi kerusakan jaringan otak dan mempermudah pemulihan fungsi tubuh.

“Karena semakin lama kita ke rumah sakit, semakin lama kita ditangani, jaringan otaknya itu makin banyak yang cedera. Dan jaringan otak yang semakin banyak yang cedera atau mati ini akan berkaitan dengan fungsi juga akan makin menurun,” jelas Dr. Steven.

Oleh karena itu, segera mendapatkan penanganan medis adalah langkah pertama yang krusial.

Latihan rehabilitasi yang disarankan oleh dokter tergantung pada fungsi tubuh yang ingin diperbaiki, seperti melatih kemampuan tangan, berjalan, menelan, atau berbicara.

Dr. Steven menekankan bahwa pemulihan tidak hanya harus dilakukan di rumah sakit tetapi juga harus diikuti dengan latihan intensif di rumah untuk mempercepat pemulihan fungsi tubuh.

Menurut Dr. Steven, perbaikan fungsi tubuh biasanya terlihat signifikan jika latihan dilakukan secara rutin selama satu sampai tiga bulan pertama rehabilitasi.

Dia juga menekankan pentingnya mengulang gerakan sehari-hari agar otak dapat memulihkan diri setelah serangan stroke.

“Walaupun kita belum sempurna, kita tetap harus mencoba terus, melakukan repetisi berulang-ulang. Diulang-ulang, jadinya gerakannya jelek, semakin lama gerakannya akan lebih bagus, karena otaknya berusaha memulihkan diri,” ungkapnya.

Dr. Steven juga mengingatkan pentingnya kontrol terhadap faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dan kolesterol tinggi.

Menjaga faktor risiko ini dapat mencegah terjadinya stroke berulang yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak lebih parah dan gangguan fungsional yang semakin sulit diatasi.

Jika seseorang mengalami gejala stroke, Dr. Steven menyarankan untuk segera mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk menyelamatkan sebanyak mungkin jaringan otak.

Selain itu, latihan gerakan secara rutin sangat penting untuk meningkatkan pemulihan secara signifikan.

Dengan langkah-langkah ini, pemulihan setelah stroke bisa berlangsung lebih efektif dan hasilnya lebih memuaskan.***

Berita Terkait