DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Karya Denny JA Suara Burung di Telinga Aktivis

image
Ilustrasi puisi Suara Burung di Telinga Aktivis karya Denny JA. (Entertainmentabc.com)

Oleh : Denny JA

(Kumpulan Penulis dan Aktivis Rehat dan Merenung di daerah Gunung Setelah Aksi Protes bulan Agustus 2024)

ENTERTAINMENTABC.COM - Berikut puisi berjudul Suara Burung di Telinga Aktivis karya Denny JA.

Baca Juga: Denny JA: Penyair di Payakumbuh Bebas Menyatakan Pendapat, tapi Keliru Mencampuradukkan Puisi Esai dengan SATUPENA

Pagi hari, di gunung yang sejuk,  
saat embun masih menggantung di ujung daun,  
aku terjaga, bukan oleh yel-yel aksi protes hari itu, (1)
tapi oleh nyanyian lembut dari langit. 

Suara burung itu, sederhana, namun begitu murni, indah dan lembut, 
menerbangkan jiwaku lepas dari bumi.

Aku, terbiasa mengejar mimpi perubahan dunia,
berlari di jalan-jalan berdebu, berhadapan dengan aparat keamanan.

Baca Juga: Puisi Esai: Memilih Tak Menikah Sambil Memelihara Kucing atau Anjing, hingga Kisah Koruptor di Makam Pahlawan

Di antara bisingnya perdebatan gagasan, 
soal  politik yang seharusnya,
perkara ekonomi yang semestinya,  
aku lupa pada keheningan yang dulu pernah kusentuh.

Namun pagi ini, suara burung itu,  
mengundangku masuk ke dalam diri,
mengajak langkahku kembali ke arah yang tak terlihat,  
ke ruang hening yang menyimpan jawaban,  
ke tempat pertanyaan abadi itu kembali bergema:
“Apa yang sebenarnya kau cari?”


Adakah makna di balik segala hiruk pikuk ini?  
Apakah perubahan dunia luar semata yang kukejar?
Apakah itu memang ujung dari nikmat hidup?

Baca Juga: SATUPENA Akan Terbitkan Buku Kumpulan Esai, Puisi, Puisi Esai, dan Cerpen Tentang Pilkada 2024

Suara burung pagi itu membawaku terbang ke dalam., kembali masuklah ke dasar batinku.

Aku duduk di bawah langit pagi,  
merasakan setiap not yang diterbangkan angin.

Suara burung itu, bukan hanya sebuah lagu,  
tapi panggilan untuk merenung,  
menemukan arti kesunyian.


Langit menjadi cermin raksasa.
kulihat wajah batinku di sana.
Tampak di luar, aku seorang aktivis yang sibuk mengubah dunia.
Tapi di dalam, terlihat wajahku yang lain.
Terlihat luka yang menganga.
Tampak hampa yang menekan.
Terasa jiwa yang gelisah.

Suara burung pagi hari di gunung ini,  
menjadi pintu agar aku kembali masuk ke halaman luas yang terlupakan:
renungan meaning of life, 
panggilan makna hidup tertinggi.***

Bogor, 31 Agustus 2024

CATATAN

(1) Bulan Agustus 2024, berlangsung aksi protes civil society yang meluas di berbagai kota soal masa depan demokrasi di Indonesia.

Nasional tempo. Klik link berita

 

Berita Terkait