DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Upacara Ngarot, Budaya Unik dari Desa Lelea yang hanya Diikuti Perawan dan Perjaka

image
 Upacara Adat Ngarot bentuk syukur datangnya musim tanam. (Antara)

ENTERTAINMENTABC.COM - Ngarot berasal dari bahasa Sunda yaitu istilah minum/ngaleueut dan ada juga Ngaruat berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bebas dari kutukan dewa). 

Sebagai informasi budaya Ngarot yaitu upacara adat yang ada di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. 

Lebih lanjut tradisi budaya Ngarot memiliki arti sebagai ucapan syukur terhadap datangnya musim tanam, yang mana hampir seluruh masyarakat bekerja sebagai petani. 

Baca Juga: Sinopsis Pernikahan Arwah The Butterffly, Misteri dan Teror Budaya Tionghoa di Rumah Leluhur akan segera Syuting

Dimana upacara adat Ngarot selalu dilaksanakan pada bulan Desember pada minggu ke 3 dan dilaksanakan pada hari rabu karena dianggap keramat.

Hal menarik dari tradisi ini yaitu hanya diikuti oleh pemuda-pemudi yang masih perawan dan perjaka atau belum menikah.

Berdasarkan buku sejarah Desa Lelea, Tradisi Ngarot bermaksud mengumpulkan para pemuda-pemudi yang akan diberi tugas bertani.

Baca Juga: RAMENGVRL dan Awich Luncurkan BOMBAE, Kolaborasi Hip Hop Mengangkat Budaya Asia

Nantinya pemuda-pemudi akan saling bekerja sama dan gotong royong mengolah sawah. 

Tujuan Tradisi Ngarot  untuk membina pergaulan yang sehat, agar saling mengenal, saling menyesuaikan sikap, kehendak, tingkah laku, yang sesuai dengan adat budaya.

Budaya Ngarot pertama kali dirintis Ki Buyut Kapol, yaitu seorang tokoh yang loyal dan berpengaruh di Desa Lelea. 

Baca Juga: Arie Kriting Debut sebagai Sutradara dengan Film Komedi Kaka Boss yang Mengangkat Budaya Indonesia Timur

Peserta yang mengikuti upacara Ngarot harus menggunakan pakaian khas, yaitu remaja putri mengenakan kebaya berselendang dilengkapi aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, bros, peniti emas, dan hiasan rambut.

Sedangkan remaja putra menggunakan baju komboran dan celana gombrang beserta ikat kepala.

Kemudian pemuda-pemudi diarak mengelilingi kampung dengan kepala desa berada pada urutan paling depan disusul remaja putri dan remaja belakang di barisan belakang.

Pada intinya upacara Ngarot merupakan warisan budaya khas  Indramayu yang harus dilestarikan.***

Penulis: Atikah 

Sumber: Indramayukab.go.id

Berita Terkait