Mengapa Begadang Merugikan? Efek Kesehatan Fisik dan Mental dari Kurang Tidur di Kalangan Remaja
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 15 September 2024 21:13 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Intensitas dari aktivitas begadang terutama di kalangan anak muda semakin meningkat terutama pada perkembangan teknologi saat ini.
Adapun alasannya beragam, mulai dari menyelesaikan tugas akademis hingga bermain game favorit yang membuat generasi muda mengorbankan jam tidur mereka.
Namun, kebiasaan begadang ini ternyata memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan khususnya bagi mereka yang masih berada di usia muda.
Dikutip dari HaloDoc, menjelaskan bahwa durasi tidur yang ideal bagi remaja dan dan transisi menuju dewasa antara 7 hingga 9 jam.
Namun, banyak anak muda yang mengabaikan himbauan ini dan terus begadang demi mengejar aktivitas produktif atau hiburan.
Akibatnya, mereka tidak hanya mengorbankan kesehatan fisik tetapi juga mental mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur secara terus-menerus bisa melemahkan respons imun tubuh sehingga membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus seperti flu dan penyakit lainnya.
Selain itu, kurang tidur yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas pada usia dini.
Selain berdampak pada kesehatan fisik, kurangnya jam tidur juga mempengaruhi kesehatan mental.
Anak muda yang sering begadang beresiko mengalami gangguan dalam berkonsentrasi, hingga depresi yang berkepanjangan.
Menurut pendapat umum dari para psikolog, begadang dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala gangguan kecemasan dan depresi.
Penurunan kualitas tidur yang terus-menerus membuat otak tidak bisa memproses informasi dengan baik sehingga memicu stres dan kelelahan mental.
Adanya anggapan bahwa melakukan begadang untuk meningkatkan produktivitas menjadi pemahaman salah yang sudah berkembang di berbagai kalangan anak muda.
Padahal, aktivitas begadang justru membuat kemampuan kognitif menurun dengan dibuktikan dengan sebuah penelitian di Harvard Medical School yang menyatakan bahwa tubuh seseorang yang tidur kurang dari enam jam per malam menunjukkan penurunan fungsi otak seperti daya ingat, dan konsentrasi.
Menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh kebiasaan begadang tentunya penting bagi anak muda untuk mengatur ulang jadwal aktivitas harian agar mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur menurut dokter Tirta dalam suatu podcast antara lain adalah dengan mengurangi penggunaan perangkat elektronik minimal satu jam sebelum tidur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, serta menetapkan rutinitas tidur yang konsisten.
Dengan tidur yang cukup, anak muda dapat menjaga kesehatan fisik, mental, serta meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang.
Meskipun begadang sesekali tidak akan menjadi masalah, akan tetapi menjadikan aktivitas ini sebagai kebiasaan akan berdampak serius bagi masa depan terutama dalam hal kesehatan.***
Penulis: Atthoriq Aziz