Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 02 Oktober 2024 10:44 WIB

-000-
Ia terdampar di negeri yang dulu memberinya naungan,
tapi Yugoslavia pun pecah,
seperti kaca yang retak di tanah keras.
Di Sarajevo, tembok-tembok bicara dengan luka,
pintu-pintu tertutup oleh peluru dan api.
Negeri yang teguh kini terbelah,
dibakar kebencian,
dihancurkan perang saudara,
perbedaan adalah dosa
yang ditukar dengan nyawa.
Marwan menyaksikan semuanya,
dari jendela apartemen kecil.
Di sini, tak ada surga yang dijanjikan.
Ia melihat tetangga menjadi musuh,
sungai menjadi kuburan,
dan tawa anak-anak berubah menjadi tangis.
Ia hidup di antara reruntuhan,
terjebak dalam sejarah yang tak mengenal maaf,
tak bisa pulang,
tak bisa maju.
-000-
Namun, di tengah segalanya,
rindunya pada Indonesia tetap menyala,
meski perlahan padam dimakan waktu.
Ia ingat Sukabumi—
tanah basah selepas hujan,
Gunung Gede menjulang di kejauhan,
peuyeum hangat dari pasar,
suara jangkrik di malam yang lengang.