Jangan Hukuman Fisik! Temukan Cara Efektif Mengubah Perilaku Anak Tanpa Memukul
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 04 Oktober 2024 20:53 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, menekankan bahwa hukuman fisik tidak selalu efektif dalam mengubah perilaku anak.
Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, menjelaskan bahwa banyak orang tua yang menerapkan hukuman fisik tetapi tidak melihat perubahan pada anak, menunjukkan bahwa metode ini mungkin tidak membawa dampak yang diharapkan.
Lebih lanjut hukuman fisik, seperti memukul, bukanlah solusi yang tepat sebaliknya, anak perlu memahami konsekuensi dari perilakunya dan manfaat dari mematuhi aturan.
Baca Juga: Dukungan Keluarga dan Penanganan Psikologis untuk Ibu Baru: Tips dari Psikolog Dr Livia Iskandar
Romi, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan anak sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang aturan, keinginan untuk mendapatkan perhatian, atau kondisi tertentu yang memaksa mereka melanggar.
Untuk mengubah perilaku anak, pendekatan yang lebih holistik perlu diterapkan, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Romi menjelaskan bahwa orang tua dapat memberikan pemahaman melalui komunikasi yang baik, membantu anak menyadari dampak emosional dari perilakunya. Dengan cara ini, diharapkan anak dapat menghentikan perilaku buruknya.
Ia juga menambahkan bahwa konsekuensi dari pelanggaran harus dijelaskan dengan jelas agar anak mengerti alasannya.
Hukuman, jika diperlukan, sebaiknya digunakan sebagai langkah terakhir, setelah upaya komunikasi dilakukan.
Penting untuk menghindari pemberian hadiah yang berlebihan, karena hal ini dapat merusak mental anak dan menciptakan ketergantungan pada imbalan.
Baca Juga: Cacingan Bukan hanya Masalah Anak: Temukan Fakta Mengejutkan yang harus KamuTahu
Romi mengingatkan bahwa hukuman yang terlalu sering dapat berisiko menjadikan anak agresif atau kasar, baik di rumah maupun di luar.
Anak yang sering dihukum dapat mengalami tekanan psikologis, kehilangan kepercayaan diri, dan memiliki harga diri yang rendah.
Oleh karena itu, ia menganjurkan untuk tidak menggunakan hukuman fisik atau verbal, melainkan memilih pendekatan yang lebih positif dan mendidik dalam mendidik anak.***