Israel Serang Layanan Kesehatan Lebanon: WHO dan PBB Diminta Campur Tangan
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 05 Oktober 2024 19:48 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Asosiasi Medis Internasional Lebanon mengeluarkan seruan mendesak pada hari Sabtu kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB.
Mereka meminta kedua organisasi ini untuk segera menghentikan apa yang mereka sebut sebagai pembantaian terhadap sistem layanan kesehatan Lebanon oleh pasukan Israel.
Pada hari Jumat, pejabat dari kantor berita Lebanon melaporkan bahwa beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Pemerintah Marjayoun, RS Pemerintah Mays al-Jabal, dan RS Salah Ghandoor, tidak lagi bisa beroperasi.
Serangan Israel yang berkelanjutan dan ancaman serangan lanjutan membuat kondisi ini semakin parah.
Asosiasi tersebut mendesak WHO dan PBB untuk segera campur tangan. Mereka menekankan pentingnya melindungi petugas medis dan fasilitas layanan kesehatan.
Tim medis harus diizinkan untuk mengevakuasi pasien dan petugas dari RS Salah Ghandoor demi keselamatan semua orang yang terlibat.
"Pelanggaran terhadap sektor medis dan tim darurat telah mencapai titik yang sangat mengkhawatirkan," tegas asosiasi itu. Mereka mengingatkan bahwa tindakan ini melanggar piagam PBB dan hak asasi manusia, khususnya hak atas perawatan medis bagi semua individu.
Mereka juga menyoroti bahwa tindakan Israel melanggar ketentuan Konvensi Jenewa.
Konvensi ini menyerukan intervensi efektif untuk menghentikan praktik kriminal terhadap yang terluka, staf medis, dan sektor layanan kesehatan secara keseluruhan.
Sebelumnya, pada hari Kamis, Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad mengungkapkan betapa tragisnya situasi ini.
Sejak 23 September, serangan udara Israel telah mengakibatkan kematian 97 petugas medis dan darurat, serta menyebabkan kerusakan yang parah pada lebih dari 10 rumah sakit.
Dengan situasi yang semakin kritis, penting bagi komunitas internasional untuk bertindak.***