DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

BRICS Hadirkan Mata Uang Baru : Upaya Lawan Dominasi Dolar AS?

image
BRICS menyatakan dukungan terhadap penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antarnegara. (infobrics.org)

ENTERTAINMENTABC.COM - Baru-baru ini, blok ekonomi BRICS sukses menggelar KTT ke-16 di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.

Salah satu topik panas yang mencuri perhatian adalah rencana pembentukan mata uang cadangan baru, BRICS yang dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi dan menjadi alternatif bagi sistem keuangan internasional yang didominasi dolar AS.

BRICS yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini telah diperluas dengan bergabungnya Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Prabowo di Puncak Popularitas

Mata uang BRICS yang masih dalam tahap konsep, diharapkan akan menjadi alat pembayaran lintas negara yang lebih cepat, transparan, aman, dan efisien.

Deklarasi Kazan yang dikeluarkan usai pertemuan menegaskan pentingnya instrumen pembayaran yang bisa mengurangi hambatan perdagangan serta memberikan akses yang inklusif.

Dalam deklarasi tersebut, anggota BRICS menyatakan dukungan terhadap penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antarnegara.

Baca Juga: Cinta Dalam Ikhlas Siap Menguras Air Mata: Rilis Poster dan Dua OST Mengharukan!

Mereka juga mendukung jaringan perbankan yang lebih kuat untuk mendukung penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal.

Dengan mata uang ini, negara-negara anggota dapat memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus menantang sistem keuangan global yang sangat bergantung pada dolar AS.

Menurut laporan Nasdaq, negara-negara BRICS saat ini belum memiliki mata uang digital khusus, tetapi mereka sedang mengembangkan sistem pembayaran berbasis blockchain.

Baca Juga: SEVENTEEN Meledak di Billboard 200 Album Spill The Feels Masuk Top 5, Catat Rekor Baru

Platform ini akan menghubungkan sistem keuangan negara-negara anggota dan memungkinkan pembayaran dalam mata uang digital bank sentral, yang diharapkan bisa menjadi penghubung kuat bagi ekonomi BRICS.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait