Profil Tom Lembong Mantan Mendag Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 30 Oktober 2024 15:00 WIB
HIBURANABC.COM - Thomas Trikasih Lembong, atau akrab disapa Tom Lembong, kini menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula.
Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi pada periode 2015-2023 yang merugikan negara hingga Rp400 miliar.
Karier Singkat Tom Lembong di Pemerintahan
Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada 2015-2016 dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pada masa jabatannya, ia memberikan izin impor gula kristal mentah sebesar 105.000 ton kepada PT AP.
Keputusan ini diduga melanggar rekomendasi koordinasi antarkementerian, yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami surplus gula sehingga tidak perlu impor.
Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, menyampaikan bahwa pemberian izin impor ini menjadi awal dari dugaan kerugian negara dalam impor gula.
Baca Juga: Profil Yassierli Jabat Menteri Ketenagakerjaan di Kabinet Merah Putih dari Akademisi hingga Pemimpin
Selain Tom Lembong, Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) berinisial CS juga diduga terlibat dalam kasus ini.
Jejak Karier Dari Harvard hingga Pejabat Tinggi Negara
Lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971, Tom Lembong mengawali kariernya dengan segudang pengalaman di dunia ekonomi dan investasi.
Baca Juga: Profil Fadli Zon Menteri Kebudayaan di Kabinet Merah Putih: Perjalanan Karier dan Kritisnya Aktivis
Ia lulus dari Harvard University dengan gelar Bachelor of Arts di bidang Arsitektur dan Desain Perkotaan pada tahun 1994.
Setelahnya, ia berkarier di Morgan Stanley Singapura pada tahun 1995 dan bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Tom juga berperan dalam merestrukturisasi perbankan nasional melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2000-2002 yang semakin mengukuhkan reputasinya di bidang ekonomi dan keuangan.
Pada tahun 2006, ia menjadi salah satu pendiri dan CEO Quvat Management, perusahaan ekuitas swasta di Singapura, dan menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) pada tahun 2012-2014.
Karier di Pemerintahan dan Hubungannya dengan Anies Baswedan
Sebagai penasihat ekonomi untuk Joko Widodo pada tahun 2013, Tom Lembong banyak membantu dalam penyusunan pidato serta penyusunan kebijakan ekonomi.
Kariernya di pemerintahan berlanjut saat ia dipercaya sebagai Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dari tahun 2016 hingga 2019.
Hubungannya dengan Anies Baswedan semakin terlihat pada tahun 2021 ketika ia diangkat menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol.
Tak hanya itu, pada Pilpres 2024, Tom terlibat sebagai Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Tim AMIN).
Tom Lembong Dari Aktivis hingga Tersangka
Sebagai ekonom dan politikus yang pernah berkiprah di tingkat nasional dan internasional, Tom Lembong telah melewati berbagai fase karir.
Kini, sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi gula, perjalanan Tom Lembong mencerminkan kompleksitas antara kiprah ekonomi dan dinamika politik yang ia hadapi.***