Pamungkas Pilih Bali untuk Tur Musik Jalur Darat, Ini Alasan dan Kisah Menariknya
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 15 November 2024 16:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Pamungkas, musisi yang melejit lewat lagu To The Bone, punya alasan kuat memilih Bali sebagai satu-satunya destinasi luar Pulau Jawa dalam tur musiknya kali ini.
Dalam konser yang digelar di Denpasar pada Jumat, Pamungkas mengungkapkan perjalanan ini tidak hanya soal hiburan, tapi juga cerita personal yang penuh makna.
"Bali selalu spesial buat saya. Selain banyak yang request dari Instagram, saya sering ke sini kalau lagi pusing. Ini seperti pelarian sekaligus recharge," ujar Pamungkas saat diwawancarai.
Baca Juga: Meta Uji Fitur Pengenalan Wajah untuk Cegah Penipuan Iklan Palsu, Aman untuk Pengguna
Pamungkas dan timnya melakukan perjalanan darat sejauh ratusan kilometer untuk merayakan album kelima bertajuk Hardcore Romance.
Bali menjadi pemberhentian kelima setelah Bandung, Solo, Surabaya, dan Banyuwangi. Berangkat dengan enam mobil dan membawa semua peralatan, mereka menempuh perjalanan selama 10 jam, termasuk menyeberangi Selat Bali.
"Walaupun jauh dan capek, ada rasa lega pas sampai sini. Ini juga tur musik pertama saya di usia 30, jadi Bali itu kayak tempat istirahat," katanya sambil tersenyum.
Baca Juga: Yeri Red Velvet dan Lee Eun Saem Kembali Kejar Kejayaan di Musim Kedua Bitch X Rich
Sebagai musisi independen, Pamungkas memilih menjalankan tur secara mandiri.
Ia mengaku sering kali harus menghadapi kerugian, tapi tetap merasa hal ini sepadan dengan pelajaran yang didapat.
"Saya banyak belajar dari musisi senior tentang pentingnya datang ke daerah untuk bertemu penggemar. Walau harus menghemat, tur seperti ini terasa lebih intim," ungkapnya.
Baca Juga: Lyodra Isi Soundtrack Moana 2 Versi Indonesia Lagu Baru Jauh di Sana Akan Hadir!
Metode perjalanan darat ini bukan hal baru baginya. Dalam tur sebelumnya untuk album Flying Solo dan 3/4, ia juga mengandalkan jalur darat. Bagi Pamungkas, perjalanan panjang ini adalah cara untuk menciptakan momen yang lebih dekat, baik dengan tim maupun para penggemar.
Bali bukan hanya sekadar tempat konser bagi Pamungkas.
Pulau Dewata telah menjadi sumber energi kreatifnya sejak lama.
Album Flying Solo bahkan sebagian besar tercipta saat ia “kabur” ke Bali selama dua minggu.
"Untuk album Hardcore Romance, lagu-lagunya memang tidak langsung ditulis di Bali, tapi atmosfer Bali selalu punya energi yang bikin saya semangat," tambahnya.
Meski hanya menargetkan 450 penonton karena keterbatasan tempat, konser Pamungkas di Denpasar berhasil menarik 500 penonton.
Bahkan, cuaca buruk dengan hujan angin tak menghalangi antusiasme mereka.
"Ada yang datang dari Lombok, Makassar, bahkan Hong Kong. Itu bikin saya terharu banget," katanya.
Pamungkas berhasil menjadikan konser ini lebih dari sekadar pertunjukan musik.
Dengan perjalanan darat yang penuh perjuangan, ia membuktikan bahwa hubungan antara musisi dan penggemar bisa lebih intim dan bermakna.
Bagi para penggemar, konser ini jelas menjadi pengalaman yang tak terlupakan, begitu pula bagi sang musisi.
Melalui tur ini, Pamungkas tidak hanya menghibur, tapi juga menginspirasi.
Bali bukan hanya menjadi tujuan konser, melainkan juga simbol perjalanan yang penuh cerita.***