DECEMBER 9, 2022
News

Mensos Ingatkan Tidak Ada Bansos untuk Judi Online, Hati-Hati Penyalahgunaan

image
Mensos Saifullah Yusuf, saat memberikan bantuan di Sentra Phalamartha, Sukabumi (ANTARA)

ENTERTAINMENTABC.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan larangan keras terhadap penggunaan bantuan sosial (bansos) untuk judi online.

Ia mengingatkan masyarakat, terutama penerima manfaat, agar memanfaatkan bansos sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

“Tidak ada program bansos untuk judol (judi online),” tegasnya saat memberikan bantuan kepada korban tanah longsor di Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al Fithroh Yaspida, Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga: Prabowo Dukung Kemenkomdigi Bersihkan Aparat dari Praktik Judi Online

Ia menambahkan, program bansos hanya ditujukan untuk kebutuhan spesifik seperti pendidikan anak, kebutuhan ibu hamil, dan bayi, sehingga penyalahgunaannya sangat tidak diperbolehkan.

Mensos mengingatkan bahwa bansos memiliki syarat penggunaan yang jelas.

Jika dana yang seharusnya digunakan untuk pendidikan atau kesehatan justru dialokasikan untuk hal seperti judi online, itu hanya akan merugikan diri sendiri dan keluarga.

Baca Juga: Profil Saifullah Yusuf Jabat Menteri Sosial di Kabinet Merah Putih Lengkap dengan Perjalanan Kariernya

"Kalau untuk anak sekolah, ya harus digunakan untuk sekolah. Kalau untuk ibu hamil, ya jangan dipakai untuk hal lain, apalagi untuk judi online. Itu jelas salah dan merugikan,” ujar Gus Ipul.

Validasi Data, Langkah Tegas untuk Program Tepat Sasaran

Selain memberi bantuan, Gus Ipul juga memanfaatkan kunjungannya ke Sukabumi untuk mengevaluasi data penerima bansos.

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Aparat Tindak Tegas Judi Online, Narkoba, dan Korupsi Tanpa Ragu

Ia meminta masyarakat dan pendamping program agar terbuka dan jujur dalam melaporkan data penerima manfaat.

Dengan data yang valid, distribusi bansos akan lebih tepat sasaran dan tidak ada lagi penyimpangan.

“Saya senang jika pendamping membawa saya ke penerima yang tidak tepat sasaran. Dengan begitu, kami bisa segera mengevaluasi dan memastikan bantuan sampai ke tangan yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.

Kejujuran Jadi Kunci Utama

Gus Ipul menegaskan bahwa transparansi dan kejujuran dari pendamping program adalah kunci agar bansos dapat memberikan dampak maksimal.

Ia meminta agar data penerima manfaat yang tidak layak segera diperbaiki dan dialokasikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

“Mari kita mulai dari kejujuran. Buka semua data, lihat mana yang tepat sasaran dan mana yang tidak. Pilih dan pilah dengan cermat agar bansos ini benar-benar bermanfaat,” tutupnya.***

Berita Terkait