Money Dysmorphia Sindrom Keuangan yang Menghantui Gen Z, Kamu Termasuk?
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 24 November 2024 14:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Pernah merasa tidak pernah punya cukup uang, meski tabunganmu sebenarnya aman?
Fenomena ini dikenal sebagai Money Dysmorphia, dan ternyata semakin banyak Gen Z serta milenial yang mengalaminya.
Dalam dunia yang dipenuhi media sosial, tren finansial, dan tekanan gaya hidup, kondisi ini menjadi semakin relevan.
Baca Juga: Inilah Aplikasi Paling Hits di Kalangan Gen Z, Nomor 1 Dilarang di Indonesia Kok Bisa?
Money dysmorphia adalah kondisi di mana seseorang memiliki pandangan yang tidak realistis tentang keuangannya sendiri.
Bahkan saat situasi finansial stabil, perasaan “kurang” terus menghantui.
Dilansir dari Very Well Mind, orang dengan gejala fenomena ini sering merasa cemas tentang kondisi keuangannya, meski secara objektif sudah mencukupi atau bahkan berlebih.
Baca Juga: Tren Istilah Gaul Gen Alpha, Wajib Tahu Biar Nggak Kudet
Artinya, masalahnya lebih kepada persepsi daripada realita.
Ingin tahu apakah kamu juga terkena dampak Money Dysmorphia?
Berikut beberapa tanda yang sering muncul:
Baca Juga: Istilah Gaul Sasimo Lagi Hits! Begini Arti dan Cara Pakainya
1. Selalu Merasa Kurang
Penghasilan stabil, tabungan aman, tapi kamu merasa itu belum cukup.
Rasanya, harus punya lebih banyak uang untuk merasa berhasil.
2. Overthinking Soal Uang
Setiap keputusan selalu dibayangi kecemasan soal uang.
Bahkan, kamu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan soal kondisimu.
3. Tekanan Standar Sosial
Media sosial membuatmu merasa harus mengikuti gaya hidup tertentu, meski itu di luar kemampuanmu.
4. Perbandingan Berlebihan
Kamu terus membandingkan hidupmu dengan orang lain, padahal situasi mereka tidak selalu lebih baik darimu.
5. Menyembunyikan Masalah Finansial
Demi menjaga citra, kamu berpura-pura sukses, meski kenyataannya jauh dari itu.
Salah satu pemicu fenomena ini adalah tekanan dari media sosial.
Setiap hari, kita disuguhkan gaya hidup mewah yang sulit dicapai.
Akibatnya, kita merasa perlu meniru tanpa memikirkan realita finansial.
Selain itu, kurangnya pendidikan keuangan juga memainkan peran besar.
Tanpa pemahaman yang cukup, banyak orang terjebak fokus pada gaya hidup, bukan kebutuhan.
Jika dibiarkan, fenomena ini bisa menyebabkan stres kronis, pengeluaran yang tidak terkendali, bahkan kebangkrutan.
Lebih dari itu, kondisi ini merusak kesehatan mental dan membuatmu terjebak dalam pola pikir negatif soal uang.
Kabar baiknya, kamu bisa mengatasi fenomena ini dengan langkah-langkah berikut:
1. Tingkatkan Literasi Keuangan
Belajar cara mengelola uang seperti menabung, investasi, dan membuat anggaran bisa membantumu merasa lebih terkendali.
2. Buat Tujuan Finansial yang Realistis
Tentukan target keuangan yang jelas dan fokus pada langkah kecil untuk mencapainya.
3. Kurangi Media Sosial
Batasi waktu yang kamu habiskan di media sosial jika itu membuatmu merasa tidak cukup.
4. Latih Rasa Syukur
Fokus pada apa yang sudah kamu miliki, bukan pada kekuranganmu.
Ini bisa mengurangi tekanan mental dan membuatmu lebih bahagia.
Fenomena ini bukan sekadar soal uang, melainkan bagaimana kamu memandangnya.
Dengan langkah-langkah sederhana, kamu bisa mengubah cara berpikir dan merasa lebih percaya diri menghadapi tantangan keuangan.***