Denny JA Foundation Berikan Penghargaan dan Hibah Pendanaan kepada Tiga Penulis
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 12 Desember 2024 08:24 WIB
Ketiga, ia adalah penghubung spiritualitas dan kemanusiaan. Dalam setiap paragrafnya, ada keseimbangan antara nilai-nilai spiritual dan realitas manusia.
Tohari memadukan keduanya tanpa terjebak pada dogma. Baginya, spiritualitas adalah tentang pengertian yang mendalam terhadap sesama dan alam semesta.
Pesan-pesan universal ini menjadikan karyanya relevan di tengah dunia yang semakin terfragmentasi.
Lebih dari itu, Ahmad Tohari adalah pelita yang tidak hanya menerangi jalannya sendiri, tetapi juga jalan bagi generasi penulis masa depan. Ia adalah bukti bahwa sastra dapat menjadi jembatan untuk merawat warisan budaya, menantang ketidakadilan, dan menyentuh inti kemanusiaan.
Penghargaan Lifetime Achievement Award bukan hanya sebuah pengakuan atas dedikasi panjang Tohari dalam sastra. Ini adalah penghormatan kepada suara yang telah menjadikan desa, keadilan, dan spiritualitas sebagai wajah sejati Indonesia.
-000-
Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI, Musisi Monanta Galesha Ajarkan Teknik Mencipta Lagu dengan Program SUNO AI
DERMAKATA AWARD 2024, Kategori Fiksi untuk Esther Haluk (Papua)
Salah satu karya Esther Haluk yang monumental adalah "Nyanyian Sunyi" (2021). Buku puisi ini bukan hanya sekadar kumpulan kata-kata indah, tetapi juga refleksi mendalam tentang kehidupan di Papua.
Esther menggambarkan ketidakadilan sosial, kekerasan, dan perjuangan sehari-hari dengan bahasa yang lugas dan menggugah.
Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Satrio Arismunandar: Menulis Biografi Jangan Terlalu Memuja atau Menghakimi
Karya ini menjadi medium advokasi yang kuat, menyoroti diskriminasi berlapis yang dialami perempuan Papua: sebagai perempuan, sebagai masyarakat adat, dan sebagai korban konflik berkepanjangan.