Telegram Melejit, Pengguna Berbondong Pindah dari WhatsApp, Ini Alasannya
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 04 Januari 2025 12:00 WIB
Bahkan, ia mengungkap bahwa FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol sistem enkripsinya.
Namun, ia bersikukuh menjaga privasi penggunanya.
“Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” tegas Durov.
Baca Juga: Rahasia Ubah Warna Bubble Chat WhatsApp, Bikin Tampilan Chat Lebih Aesthetic
Tidak hanya pemerintah, Durov juga menyoroti rival-rivalnya seperti Apple dan Alphabet.
Ia mengklaim bahwa dua perusahaan raksasa tersebut memiliki kemampuan untuk menyensor informasi dan mengakses data pengguna secara bebas.
Salah satu alasan utama banyak pengguna beralih ke aplikasi ini adalah fitur end-to-end encryption yang menjamin privasi pesan tetap terlindungi.
Aplikasi ini juga menjadi pilihan utama selama konflik geopolitik, seperti saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, karena tidak menyaring konten di platformnya.
Meski demikian, aplikasi ini juga menghadapi kritik karena beberapa konten di platformnya dianggap memuat disinformasi.
Durov memilih Dubai sebagai markas aplikasi ini karena Uni Emirat Arab dianggap sebagai negara netral yang tidak terlibat dalam konflik superpower.
Baca Juga: Rahasia Aman WhatsApp, Ini Cara End To End Encryption, Lindungi Chat Kamu dari Penyadapan
“Uni Emirat Arab adalah tempat yang aman untuk menjalankan perusahaan netral seperti Telegram,” ujarnya.