Kebijakan tanpa kontak yang diterapkan di seluruh dunia menjadikan teknologi face recognition sebagai solusi ideal. 

Athina Ioannou, dosen di University of Surrey, Inggris, mengatakan "Face recognition akan menjadi metode mainstream dalam perjalanan internasional."

Sistem ini menggunakan data wajah yang tersimpan dalam chip NFC pada e-paspor. 

Baca Juga: Indonesia Tidak Akan Pernah Berhenti Dukung Palestina, Bahkan Siap Kirim Pasukan Perdamaian PBB

Saat bepergian, penumpang hanya perlu melewati pemindai wajah untuk memverifikasi identitas mereka tanpa perlu menunjukkan dokumen fisik.

Inovasi ini diharapkan bisa memangkas waktu tunggu di bandara dan mengurangi hambatan saat proses imigrasi. 

Namun, teknologi ini juga membawa risiko baru, seperti potensi kebocoran data pribadi dan penyalahgunaan untuk aktivitas mata-mata.

Baca Juga: Pemicu Kebakaran Los Angeles Sebabkan Karma Dari Dana Genosida Gaza yang Diberikan? Aktor Hollywood Menangis Jadi Sorotan!

Meski demikian, banyak pihak optimistis bahwa teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam perjalanan internasional.***