DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Tirto Adhi Soerjo, Bara Api yang Kesepian

image
Ilustrasi (Entertainmentabc.com)

Pada 1918, di usia 38 tahun, ia wafat, lebih muda dari usia perjuangannya.

Walaupun jasadnya telah tiada, semangatnya tetap hidup. 

Siti, sang istri, melantunkan tembang Macapat untuknya, dan air mata mengalir saat mengenang percakapan terakhir mereka. 

Baca Juga: Denny JA Ungkap 7 Program Kerja Prabowo yang Mendapat Pujian, dari Swasembada Pangan hingga Makan Bergizi Gratis

Tirto menginginkan perjuangan ini berlanjut, agar generasi mendatang dapat menuliskan sejarah baru. 

Meski mati muda, ia meninggalkan warisan yang tak akan pernah padam, memberi inspirasi bagi seluruh bangsa.

Kisah hidup Tirto adalah pengingat bahwa perjuangan, meski penuh kesulitan, tetap akan memberi cahaya bagi masa depan. 

Baca Juga: LSI Denny JA: 90 Persen Gen Z dan Milenial Suka Presiden Prabowo, Dukungan Tinggi di Semua Kelompok Pendapatan

Api perlawanan yang ia nyalakan tetap menyala, tak hanya dalam sejarah, tapi dalam jiwa bangsa Indonesia yang tak pernah menyerah.***

Jakarta 21 Januari 2025

(1) Puisi esai ini dramatisasi dari kisah hidup Tirto Adhi Soerjo

Baca Juga: Link Ebook Gratis 16 Puisi Esai Denny JA Tentang Mahasiswa yang Terbuang di Luar Negeri

Halaman:
1
2

Berita Terkait