DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Mengatasi Trauma Kekerasan pada Anak: Panduan dari Psikolog Anak

image
Ilustrasi - Kampanye damai perlindungan terhadap anak dari tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan pelecehan seksual. (KPAI)

ENTERTAINMENTABC.COM - Psikolog anak dan keluarga, Sani B Hermawan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa anak yang mengalami kekerasan sering menunjukkan dampak psikologis yang serius.

Anak-anak ini cenderung menjadi sangat sensitif, mudah menangis, sulit mempercayai orang baru, dan takut berinteraksi dengan orang dewasa.

"Anak yang telah mengalami kekerasan biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti sensitivitas berlebih, kecenderungan menangis, dan ketidakpercayaan pada orang baru atau orang dewasa. Ini adalah saat di mana kita perlu hadir untuk menenangkan dan mendampingi mereka," kata Sani B Hermawan.

Menurut Sani, trauma yang dialami anak akibat kekerasan tidak mudah dilupakan.

Kasus dugaan penganiayaan balita di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat, adalah contoh nyata bagaimana kekerasan dapat meninggalkan bekas yang mendalam.

Untuk membantu anak-anak pulih dari trauma, Sani menyarankan beberapa langkah yang bisa diambil.

Salah satunya adalah menyediakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak.

Aktivitas ini dapat membantu anak perlahan-lahan melupakan pengalaman traumatisnya.

Selain itu, bermain dengan teman sebaya di bawah pengawasan orang dewasa juga merupakan cara efektif untuk mendukung proses penyembuhan.

Sani juga merekomendasikan bahwa setelah anak merasa nyaman dan mulai mempercayai orang dewasa lagi, orang tua bisa mempertimbangkan untuk memasukkan anak ke daycare yang lebih terpercaya. "Setelah anak merasa nyaman dan kepercayaan terhadap orang dewasa mulai pulih, maka memasukkan mereka ke daycare yang lebih kredibel bisa menjadi pilihan," tambahnya.

Langkah pertama yang harus diambil jika anak mengalami kekerasan di daycare adalah segera menarik anak dari tempat tersebut.

Orang tua juga harus memberikan testimoni untuk menginformasikan publik tentang kejadian tersebut dan mencegah terjadinya kekerasan serupa pada anak lain.

Langkah-langkah ini penting tidak hanya untuk pemulihan anak, tetapi juga untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di masa depan.***

Berita Terkait