Jangan Anggap Sepele! Atrial Fibrilasi Bisa Meningkatkan Risiko Stroke 5 Kali Lipat—Inilah Cara Mencegahnya
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 16 Agustus 2024 10:14 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Tahukah kamu bahwa atrial fibrilasi (AF), sebuah kelainan irama jantung, bisa meningkatkan risiko stroke iskemik hingga lima kali lipat?
Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, seorang ahli aritmia dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa atrial fibrilasi adalah penyebab utama terbentuknya gumpalan darah atau cardio emboli yang kemudian bisa menyebabkan stroke iskemik.
Yoga menjelaskan bahwa pada pasien dengan atrial fibrilasi, gumpalan darah terbentuk di serambi kiri jantung.
Gumpalan ini bisa menyumbat pembuluh darah, terutama di pangkal pembuluh otak, dan mengganggu aliran darah ke otak.
Hasilnya? Stroke iskemik yang sering menyebabkan disabilitas lebih parah dibandingkan dengan stroke tanpa atrial fibrilasi.
Menurut Yoga, stroke yang terkait dengan AF memiliki tingkat mortalitas dan ketergantungan yang lebih tinggi dalam 30 hari dan satu tahun pertama.
Ini berarti risiko kematian dan disabilitas lebih besar bagi penderita AF dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kelainan irama jantung ini.
Menariknya, serangan stroke juga dapat memicu munculnya atrial fibrilasi.
Saat terjadi stroke, hormon yang dilepaskan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kelainan aritmia.
Jika pasien mengalami stroke dan ditemukan AF, dokter biasanya akan melakukan prosedur ablasi setelah lima hari masa akut untuk menghilangkan gumpalan darah di serambi kiri jantung, mencegah disabilitas berkepanjangan seperti kesulitan menelan atau bergerak.
Cara Mencegah dan Mengelola Atrial Fibrilasi
Untuk mengurangi risiko stroke iskemik akibat atrial fibrilasi, Yoga menekankan pentingnya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas, usia, gangguan tidur, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Terutama, hipertensi harus diwaspadai karena merupakan faktor risiko utama yang harus dikendalikan agar stroke dan AF tidak semakin memburuk.
Yoga juga menyarankan bagi mereka yang berusia 40 hingga 60 tahun untuk mengenali gejala atrial fibrilasi lebih awal.
Kamu bisa meraba nadi sendiri atau menggunakan smartwatch untuk memantau denyut jantung.
Deteksi dini adalah kunci untuk pencegahan dan pengelolaan yang efektif.
Kenali gejala dan kendalikan faktor risikomu untuk mencegah atrial fibrilasi dan stroke iskemik.***