DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Inilah Asal Usul dan Perkembangan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Agama Islam

image
Simak perkembangan peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Asal-usul terkait pelaksanaannya. (Pexels/@AXP_Photography)

ENTERTAINMENTABC.COM - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momen penting dalam penanggalan Hijriah yang dirayakan oleh umat Muslim khususnya di Indonesia. 

Perayaan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap kelahiran Rasulullah tetapi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sebagai bentuk kecintaan umat Islam kepada beliau.

Namun, bagaimana asal-usul dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan bagaimana perkembangannya dari masa ke masa?

Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat ditelusuri ke masa Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10 Masehi. 

Dinasti Fatimiyah yang bermazhab Syiah Ismailiyah pertama kali memulai tradisi ini sebagai bagian dari perayaan keagamaan mereka. 

Pada awalnya, peringatan ini bersifat kedaerahan dan belum menyebar luas di kalangan umat Islam lainnya.

Adapun perkembangan pesat terkait Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terjadi pada masa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1137-1193 M) seorang pemimpin Sunni yang mempopulerkan peringatan Maulid Nabi dengan tujuan membakar semangat  umat Islam dalam menghadapi Perang Salib. 

Selain itu, Salahuddin Al-Ayyubi melihat peringatan ini sebagai cara untuk menginspirasi dan memotivasi umat Islam dengan mengenang keteladanan dan keberanian Rasulullah.

Seiring berjalannya waktu, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mulai menyebar ke berbagai wilayah dan menjadi tradisi di berbagai kerajaan dan kesultanan Islam  terutama pada abad ke-12 dan ke-13 Masehi. .

Di Nusantara, perayaan Maulid Nabi diperkenalkan oleh para ulama dan pedagang Muslim dari Timur Tengah dan India. 

Pada masa Kesultanan Demak dan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di tanah Jawa,  peringatan ini dijadikan sebagai momen penting untuk mengajarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat. 

Salah satu tradisi yang muncul karena Peringatan Maulid adalah Sekaten yang merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi di Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta.

Meskipun telah menjadi tradisi yang umum di banyak negara Muslim, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak lepas dari berbagai perbedaan pendapat.

Di lain sisi, Sebagian ulama berpendapat bahwa peringatan ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat. 

Oleh karena itu, mereka menganggap Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bid'ah atau hal baru yang tidak sesuai dengan sunnah.

Namun, sebagian ulama lainnya yang memandang peringatan ini sebagai cara sah untuk mengekspresikan cinta dan penghormatan kepada Rasulullah. 

Mereka berpendapat bahwa selama peringatan ini dilakukan dengan cara yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam seperti membaca sirah Nabi, dan bershalawat maka peringatan ini dapat memberikan manfaat spiritual bagi umat Islam.

Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi yang sangat melekat dalam kehidupan umat Islam. 

Setiap tahun, perayaan ini diadakan dengan berbagai cara mulai dari pengajian, ceramah agama, hingga pawai dan kegiatan sosial. 

Di beberapa daerah, peringatan ini juga diwarnai dengan tradisi unik seperti Grebeg Maulud di Yogyakarta dengan membawa arak-arakan makanan dan hasil bumi sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Peringatan Maulid Nabi juga sering dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat hubungan sosial dan mengingatkan kembali ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasulullah. 

Dengan begitu, sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menunjukkan bagaimana tradisi ini berkembang dari perayaan lokal menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan umat Islam khususnya di Nusantara.

Dalam peringatan ini, umat Islam diajak untuk meneladani sifat dan ajaran Rasulullah terutama dalam persatuan dan hubungan baik kepada sesama.

Sebagaimana Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, umat Islam kembali diingatkan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.***

Penulis: Atthoriq Aziz 

Berita Terkait