Catatan Denny JA: 12 Jam Protes Berbaring di Jalan Raya
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 18 September 2024 17:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Sastrawan-aktivis asal Indonesia, di Vietnam, 1983, memilih protes berbaring di jalan raya selama 12 jam, berharap kebebasan.
-000-
Hati remuk.
Luka menganga.
Diri terbuang.
Tergeletak di jalan raya,
lebih dari 12 jam,
satu hari di Vietnam,
di negara yang tak dikenalnya.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Pesan yang Dibawa Seekor Burung yang Hinggap di Pundakku
“Biarlah mobil melindasku.
Tak apa tank baja menindih kepalaku.
Remuklah segala.
Silakan.”
Ular naga muncul mendadak dari langit,
meniup bola api maha panas,
tepat ke ulu hatinya.
Terbakar segala.
Hangus.
Di antara suara klakson mobil,
dan bau sengit asap kendaraan,
pikirannya melayang ke masa silam.
Indonesia, 1960-an.
Ia, Ikrama, dikirim sekolah oleh Bung Karno ke Moskow.
Tugas belajar, membangun negara.
Politik bergolak.
Kekuasaan tumbang.
Ikrama bagian dari kumpulan,
yang harus dibasmi tuntas,
hingga ke akar.
Kini ia menyadari,
saat badannya tergeletak di jalan raya.
Ia hanyalah ranting kecil,
tak berdaya,
dari pohon besar,
yang kalah,
dan segera tumbang.
Baca Juga: Timeline dari film Transformers One, Awal-Mula Perseteruan Autobots dan Decepticons?
Ia dikirim ke Vietnam.
Tak ada surga di sini,
yang dijanjikan.
Hanya ada perang.
Kelaparan.
Penyakit.
Kesepian.
Bekal yang bagus,
untuk jadi sastrawan.