Makna Baru di Balik Nama Autobots dan Decepticons dalam Transformers One
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 29 September 2024 21:58 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Franchise Transformers kembali dengan film animasi terbaru berjudul Transformers One yang menjanjikan pengungkapan asal-usul mendalam dari dua faksi ikonik yaitu Autobots dan Decepticons.
Transformers One menampilkan kisah asal-usul Orion Pax yang kemudian dikenal sebagai Optimus Prime dan D-16 yang nantinya menjadi Megatron.
Dengan begitu, film Transformers One memberikan penjelasan baru dan lebih mendalam mengenai makna nama masing-masing faksi yang jarang sekali diungkapkan dalam seri sebelumnya.
Baca Juga: Pengisi Suara Film Transformers One, Siapa Sajakah Mereka? Simak Detail Lengkapnya
Adapun tema yang diangkat dalam film animasi ini adalah awal mula perjuangan dua bersaudara Orion Pax dan D-16 yang kemudian menjadi dua pemimpin besar di Cybertron.
Di film ini, Orion Pax dipilih oleh Primus dan para Elder Prime untuk menerima Matrix of Leadership yang akhirnya mengubahnya menjadi Optimus Prime.
Dengan menerima tanggung jawab ini, Optimus tidak hanya menjadi pemimpin baru Cybertron, tetapi juga simbol kebebasan dan otonomi.
Baca Juga: Timeline dari film Transformers One, Awal-Mula Perseteruan Autobots dan Decepticons?
Setelah menerima Matrix, Optimus menggunakan kekuatannya untuk mengembalikan aliran energon ke Cybertron dan menjadi sebuah tindakan penting setelah kekacauan yang ditinggalkan oleh Sentinel Prime.
Disisi lain, Sentinel yang sebelumnya memegang kendali di Cybertron telah menciptakan sistem kelas yang memisahkan robot berdasarkan kepemilikan roda penggerak untuk bertransformasi.
Sedangkan Optimus Prime dalam monolog penutup di film ini menegaskan keyakinannya bahwa kebebasan adalah hak semua makhluk hidup.
Baca Juga: Mengenal Starscream, Sosok Antagonis Utama dalam Film Transformers One
Namun, kali ini ia menambahkan konsep otonomi sebagai pilar utama dari keyakinannya yang kemudian menjadi dasar dari pembentukan Autobots.
Dengan begitu, nama Autobots pada sinopsis film Transformers One sekarang memiliki makna yang tidak hanya mengacu pada otonomi robotik tetapi juga mencerminkan perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemandirian baik di Cybertron maupun di seluruh alam semesta.
Sementara itu, D-16 yang merasa dikhianati oleh Sentinel Prime terjebak dalam rasa dendam dan kebencian.
Penderitaan dan kemarahan ini mendorongnya untuk melawan saudara kandungnya Orion Pax yang kini telah menjadi Prime.
Setelah diusir dari Kota Iacon oleh saudaranya itu, D-16 mengambil alih nama Megatron yang terinspirasi oleh simbol Megatronus Prime.
Dalam adegan pasca kredit Transformers One, Megatron dan para pengikutnya mengambil nama Decepticons yang mencerminkan keputusan mereka untuk tidak lagi tertipu atau dibutakan oleh musuh-musuh mereka terutama oleh Autobots yang baru terbentuk.
Dengan demikian, nama Decepticons dalam Transformers One memiliki arti yang di mana faksi ini tidak melihat diri mereka sebagai penjahat tetapi sebagai pihak yang tidak ingin lagi diperdaya oleh kebohongan dan pengkhianatan.
Dalam seri sebelumnya terutama yang diadaptasi oleh Michael Bay dalam film live action, Autobots adalah singkatan dari Autonomous Robotic Organisms sementara Decepticons dianggap sebagai istilah propaganda yang diciptakan selama perang di Cybertron.
Nama-nama ini awalnya diciptakan lebih untuk kebutuhan komersial dan sebagai penanda yang jelas antara pihak baik dan jahat dalam seri mainan dan animasi asli dari Hasbro.
Namun, dalam Transformers One makna di balik nama Autobots dan Decepticons diberikan penjelasan yang jauh lebih spesifik dikarenakan nama-nama tersebut tidak lagi sekadar label faksi melainkan mewakili ideologi dan perjuangan di antara para karakter utama.
Autobots berdiri untuk kebebasan dan otonomi sementara Decepticons mewakili pemberontakan terhadap pengkhianatan dan ketidakadilan yang mereka alami.
Dengan adanya makna baru yang diberikan kepada nama Autobots dan Decepticons dalam Transformers One menambah dimensi baru pada mitologi Transformers.
Dengan kata lain, hal ini bukan hanya tentang pertempuran antara yang baik dan yang jahat tetapi tentang konflik ideologis antara dua pihak yang saling bertentangan.***
Penulis: Atthoriq Aziz