Storytelling Melalui Puisi Esai tentang LGBT dan Lainnya ⁃ Pengantar Buku Puisi Esai Agus R. Sarjono Oleh Denny JA
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 09 Oktober 2024 15:14 WIB

Tokoh utama, Husam, adalah seorang LGBT asal Palestina yang hidup terpecah antara cinta dan kebangsaan. Kisah Husam sebagai penyanyi Palestina yang menemukan cinta di Tel Aviv, Israel, tetapi kehilangan kekasihnya akibat kekerasan perang, menggambarkan dualitas identitas dan perasaan keterasingan.
Dualitas ini dihadapi oleh kaum LGBT di tengah masyarakat yang tak sepenuhnya menerima keberadaan mereka.
Karya Agus ini bukan hanya narasi pribadi, tetapi refleksi tentang diskriminasi dan keterasingan yang dihadapi kaum LGBT dalam konteks budaya Timur Tengah yang kental dengan norma-norma sosial dan agama.
Baca Juga: Puisi Karya Denny JA Suara Burung di Telinga Aktivis
Di sini, karya Agus menggali dimensi budaya yang lebih dalam. Di dunia Timur Tengah, identitas LGBT kerap dianggap bertentangan dengan norma keagamaan dan sosial, dan eksistensi mereka sering kali terpinggirkan dalam perbincangan publik.
Dengan demikian, From the River to the Sea bukan sekadar kisah cinta, melainkan pengingat tentang bagaimana budaya lokal, agama, dan politik memengaruhi perjuangan LGBT di kawasan tersebut.
Melalui gaya bahasa yang intens dan puitis, Agus membawa kita ke dalam perjalanan emosional yang penuh konflik. Setiap larik puisinya mencerminkan pergulatan batin Husam dalam menemukan tempat di dunia yang sering kali menolak keberadaannya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Seniman yang Tak Kembali
Karya ini menggambarkan bagaimana cinta dan identitas dapat menjadi medan pertempuran di mana konflik politik dan sosial bertemu dengan perjuangan individu untuk menemukan kebebasan.
Kehadiran AI bernama Sophia McCarthy sebagai penulis epilog dalam buku ini menambah dimensi unik dalam interpretasi karya Agus.
Sophia, sebagai AI, mencoba mengangkat relevansi sosial dari puisi-puisi ini, menawarkan perspektif baru tentang dinamika identitas dan kemanusiaan.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Rindu Tanah Air
Meski Sophia memberikan pandangan kritis, interpretasinya sering kali belum sennsitif dengan konteks budaya Indonesia dan keunikan lokal yang melekat pada karya-karya Agus.