DECEMBER 9, 2022
Buku

Storytelling Melalui Puisi Esai tentang LGBT dan Lainnya ⁃ Pengantar Buku Puisi Esai Agus R. Sarjono Oleh Denny JA

image

Ketika membahas cinta dan identitas dalam masyarakat Indonesia, budaya lokal dan nilai-nilai kebangsaan memiliki pengaruh besar, sehingga interpretasi Sophia yang berorientasi Barat belum menyentuh aspek budaya Indonesia yang kaya dan beragam. 

Namun, Sophia memberikan perspektif bahwa teknologi juga dapat menjadi alat untuk menjelajahi tema-tema kompleks ini.

Buku ini, dengan puisi esai dan kontribusi AI Sophia, menjadi simbol perkembangan puisi esai di Indonesia yang pertama kali saya populerkan pada tahun 2012 lewat Atas Nama Cinta. 

Baca Juga: Puisi Karya Denny JA Suara Burung di Telinga Aktivis

Genre ini sejak itu berkembang sebagai pohon yang terus  mencari akar di tanah sastra Indonesia. From the River to the Sea adalah salah satu buah termanis dari pohon tersebut.

Buku puisi esai Agus R Sarjono menjadikan puisi esai From the River to the Sea Husam Husky Rhapsody sebagai menu utama. Puisi itu juga menjadi judul buku. Tapi hadir pula banyak puisi esai lain versi yang lebih pendek.

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Seniman yang Tak Kembali

Mengapa hal- hal tabu lebih efektif disampaikan lewat sastra agar ikut memulai public discourse? Mengapa puisi esai memang diarahkan untuk memfiksikan true story, kisah sebenarnya, terutama isu yang masih menjadi tabu?

Sastra memiliki kemampuan unik untuk menyampaikan isu-isu tabu dengan cara yang lebih efektif dan halus. Ketika tema-tema yang sensitif, seperti LGBT, diskriminasi, atau konflik agama, dibahas melalui lapisan fiksi, sastra menciptakan “jarak aman” bagi penulis dan pembaca. 

Pertama, alur  naratif serta karakter fiksi memungkinkan publik untuk merenungkan persoalan tersebut tanpa merasa langsung terancam. 

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Rindu Tanah Air

Lapisan fiksi ini berperan sebagai jembatan yang membuat topik-topik berat dan sensitif lebih mudah diterima, membuka ruang bagi refleksi dan diskusi yang lebih terbuka dan empatik.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait