LSI Denny JA: Evaluasi 10 Tahun Jokowi dengan 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah, dan 3 Rapor Netral
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 10 Oktober 2024 11:34 WIB

Selama sepuluh tahun ini, Jokowi berhasil mendapat 3 rapor biru di tiga indeks utama: PDB (Produk Domestik Bruto), Indeks Kebebasan Ekonomi, dan Indeks Kemajuan Sosial.
Ini bukti kalau ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan kebijakan ekonomi Jokowi dianggap sukses oleh lembaga internasional.
Tapi, sayangnya, ada satu rapor merah di Indeks Demokrasi yang diukur oleh Economist Intelligence Unit.
Nilai ini menunjukkan ada penurunan kualitas demokrasi, terutama dalam hal kebebasan sipil dan partisipasi politik.
Nah, kenapa bisa begitu? Berikut beberapa alasannya.
1. Fokus Jokowi: Infrastruktur dan Ekonomi
Baca Juga: LSI Denny JA Rilis Capaian Presiden Jokowi di Bidang Sosial Selama 10 Tahun Menjabat
Dari awal, Jokowi memang menargetkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Banyak proyek besar yang dibangun, seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara.
Hasilnya, ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan PDB meningkat. Kebijakan ini juga membantu meningkatkan indeks kebebasan ekonomi, karena pemerintah membuka lebih banyak peluang investasi.
Namun, prioritas tinggi di bidang ekonomi ini ada konsekuensinya. Fokus Jokowi pada pembangunan fisik membuat aspek politik seperti demokrasi dan kebebasan sipil jadi terabaikan. Akibatnya, nilai Indeks Demokrasi kita turun.
Baca Juga: LSI Denny JA: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Kebebasan Ekonomi Meningkat
2. Stabilitas Politik vs. Demokrasi