Gelombang Laut Tinggi Hantam Pesisir Selatan, Warga Pasang Karung Pasir Demi Selamatkan Rumah
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 17 Oktober 2024 14:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Gelombang laut tinggi memaksa warga di Pantai Muaro Batang Kapas, Desa IV Koto Hilir, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, untuk bertindak cepat.
Demi melindungi rumah mereka dari terjangan ombak, warga menggunakan karung-karung berisi pasir di bagian depan rumah mereka yang berada di tepi pantai.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan yang diterima Kamis 17 Oktober 2024, gelombang laut tinggi menghantam pemukiman warga pada Rabu 16 Oktober 2024 pagi dan sore hari, bersamaan dengan kondisi air laut yang sedang pasang.
Baca Juga: Meriahkan Ulang Tahun ke-73, Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Anies dan Erick Thohir
Langkah darurat memasang karung pasir ini diambil warga untuk meminimalisir kerusakan lebih lanjut akibat hempasan ombak.
Kejadian ini juga ramai diperbincangkan di media sosial setelah video amatir yang merekam gelombang laut tinggi tersebut beredar luas.
BPBD Pesisir Selatan melaporkan bahwa dua rumah warga mengalami kerusakan, sementara beberapa gudang penyimpanan hasil laut milik nelayan setempat terendam air.
Baca Juga: Liam Payne Sempat Mengalami Masa Tragis Dihidupnya Sebelum Tragedi
Beruntung tidak ada korban jiwa atau warga yang diungsikan.
Meski begitu, BPBD meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas gabungan yang sudah bersiaga di lokasi.
Terutama bagi para nelayan, mereka dianjurkan untuk tidak melaut sementara waktu hingga kondisi membaik.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, gelombang tinggi ini diperkirakan masih akan terjadi setidaknya dalam dua hari ke depan.
Syrojudin Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, menjelaskan bahwa fenomena Hunter Moon yakni bulan purnama yang mencapai puncaknya pada 17 Oktober 2024, mempengaruhi kondisi pasang surut air laut di Indonesia.
Fenomena ini membuat bulan terlihat lebih besar dari biasanya, karena berada pada jarak terdekat dengan Bumi sepanjang tahun ini.
Selain itu, analisis BMKG juga menunjukkan adanya daerah konvergensi angin yang memanjang dari perairan barat Sumatera Barat hingga Sumatera Utara.
Hal ini turut meningkatkan potensi gelombang tinggi, pertumbuhan awan hujan, serta perubahan pola angin dengan kecepatan mencapai 5-46 kilometer per jam.
Dengan situasi yang belum stabil, warga di kawasan pesisir Sumatera Barat harus tetap siaga.***