Hati-hati, Ini Penyebab Keputihan yang Mungkin Kamu Lakukan Tanpa Disadari
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 19 Oktober 2024 20:01 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Keputihan bisa jadi masalah yang umum, tapi tahukah kamu penyebab utamanya?
Menurut Dr. Leo Simanjuntak, dokter spesialis obstetri ginekologi dari Universitas Sumatera Utara, salah satu penyebab terbesar adalah kebiasaan mencuci vagina dengan sabun khusus.
Dr. Leo menjelaskan, "Mencuci vagina, terutama bagian dalam, sangat tidak disarankan. Jika kamu masih gadis, sebaiknya jangan dilakukan. Bagi yang sudah menikah, membersihkan bagian dalam juga sebaiknya dihindari."
Baca Juga: Perawatan Rambut pada Wanita Berhijab: Tips untuk Tetap Sehat dan Indah
Jadi, kenapa sih kita tidak perlu sabun khusus? Dr. Leo mengungkapkan bahwa vagina memiliki mekanisme pembersihan mandiri, alias "self-cleaning".
Artinya, organ ini mampu menjaga kebersihan dan kesehatan tanpa bantuan sabun.
Menariknya, vagina kita didominasi oleh bakteri baik, terutama lactobacillus, yang berfungsi menjaga keseimbangan.
Baca Juga: Tips Memilih Produk Perawatan Rambut Wanita Berhijab untuk Mengatasi Ketombe dan Rontok
Namun, jika ada peningkatan bakteri jahat, keseimbangan ini bisa terganggu, dan keputihan pun muncul sebagai tanda.
"Membersihkan vagina cukup dilakukan di area luar saja. Bilas dengan air bersih dan keringkan," kata Dr. Leo.
Apabila perlu pembersihan lebih dalam, itu sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis menggunakan peralatan yang tepat.
Baca Juga: Kanker Serviks, Bahaya Tersembunyi dan Pentingnya Pap Smear untuk Wanita
Kalau kamu ingin cara alami untuk menjaga kebersihan vagina, Dr. Leo merekomendasikan menggunakan air daun sirih atau cukup mandi dengan cara biasa.
Penting untuk tahu bahwa keputihan memiliki beberapa penyebab, seperti Bacterial Vaginosis (BV), yang ditandai dengan keputihan berwarna putih keabuan, tipis, tidak kental, dan memiliki bau amis.
Ada juga candidiasis vulvovaginosis yang disebabkan oleh jamur, cirinya adalah keputihan kental dan gatal. Terakhir, trichomoniasis menampakkan keputihan berbusa dan rasa terbakar.
Jika dibiarkan, terutama pada ibu hamil, risiko komplikasi seperti keguguran dan kelahiran prematur bisa meningkat.***