DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Kanker Serviks, Bahaya Tersembunyi dan Pentingnya Pap Smear untuk Wanita

image
Ilustrasi bagian bawah rahim yang menjadi lokasi penyakit serviks. (Hospital)

ENTERTAINMENTABC.COM - Kanker serviks adalah salah satu penyebab utama kematian wanita, dan di Indonesia, kanker ini menempati posisi kedua dalam daftar penyakit yang mematikan. 

Dr. Muhammad Yusuf, Konsultan Ginekologi Onkologi di Eka Hospital BSD, menyatakan, “Kanker serviks masih menjadi momok yang menakutkan bagi wanita, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.” 

Banyak wanita datang ke dokter ketika kanker serviks sudah berada di stadium lanjut, karena tidak terdeteksi lebih awal.

Baca Juga: Inilah Tiga Penyebab Utama Kanker dalam Upaya Pencegahan Dini

Namun, berita baiknya adalah kanker serviks dapat dideteksi dan dicegah melalui pemeriksaan pap smear yang rutin.

Pap smear berfungsi untuk mengidentifikasi adanya kelainan pada sel leher rahim sebelum berkembang menjadi kanker.

“Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan secara berkala agar kita bisa mendeteksi kanker serviks dan menangani masalah ini sejak dini,” tambah Dr. Yusuf.

Baca Juga: Waspada! Hidrokuinon dalam Skincare Bisa Picu Kanker? Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Sebagian besar wanita dengan kanker serviks tidak merasakan gejala, namun ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, seperti keputihan yang berulang dan berbau, pendarahan di luar siklus haid, atau bercak darah saat berhubungan intim.

Idealnya, semua wanita yang telah menikah dan aktif secara seksual harus melakukan pap smear.

Bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala, disarankan untuk melakukan pap smear setiap tiga tahun.

Baca Juga: Pria di Atas 45 Tahun Harus Waspada! Dr. Andika Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan Kanker Prostat

Namun, jika ada gejala dengan risiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan setiap tahun.

Untuk wanita hamil, jika tidak ada kelainan, pap smear bisa dilakukan tiga bulan setelah melahirkan.

Saat melakukan pap smear, dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan dari leher rahim untuk diperiksa di laboratorium. Hasilnya, hampir 90% pemeriksaan pap smear menunjukkan hasil normal.

Baca Juga: Wajib Tahu! Metode SADARI Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara yang Harus Kamu Lakukan

Namun, jika hasilnya abnormal, tidak selalu berarti kanker; pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk penjelasan lebih lanjut.

Eka Hospital kini menyediakan pemeriksaan kanker serviks yang lebih canggih melalui co-testing pap smear.

Ini adalah versi terbaru dari pap smear konvensional yang menawarkan hasil lebih akurat dan telah banyak digunakan di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Co-testing pap smear menggabungkan dua pemeriksaan: pap smear untuk mendeteksi sel-sel abnormal dan tes DNA HPV untuk menemukan keberadaan virus HPV dalam tubuh.

Dengan metode ini, dokter dapat mendeteksi kanker pada stadium awal lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan pap smear biasa.

Dengan mengetahui pentingnya pemeriksaan ini, mari tingkatkan kesadaran dan lakukan pap smear secara rutin.***

Berita Terkait