Program Makan Gratis di DKI Terancam Gagal? Pengamat Ungkap Tantangan dan Solusi Penting
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 22 Oktober 2024 11:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Dicky Budiman, pengamat kesehatan dari Griffith University Australia, menyoroti pentingnya transparansi anggaran dalam program makan bergizi gratis di DKI Jakarta.
Menurutnya, tanpa anggaran yang jelas dan berkelanjutan, program ini bisa terancam berhenti di tengah jalan.
"Program makan bergizi gratis ini perlu punya anggaran yang solid agar bisa berjalan terus. Kolaborasi dengan swasta, LSM, atau donor internasional bisa jadi solusi jika anggaran kurang," ujar Dicky, Selasa, 22 Oktober 2024.
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Harapan Baru untuk Indonesia: Fokus Palestina hingga Ketahanan Pangan
Dia juga menambahkan bahwa tantangan seperti kekurangan dana bisa berdampak negatif pada program makan bergizi gratis "Kalau anggarannya tidak cukup, pemerintah mungkin akan mengurangi jumlah anak yang mendapatkan makanan atau menurunkan kualitas gizi" lanjutnya.
Oleh karena itu, Dicky menegaskan Pemprov DKI harus lebih siap dalam melaksanakan program ini.
Mereka perlu memastikan program tersebut terencana dengan matang dan bisa diimplementasikan dengan baik.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi.
"Tanpa sistem pemantauan yang baik, sulit untuk tahu apakah program ini berhasil mengurangi kekurangan gizi atau perlu perbaikan" katanya.
Dicky merekomendasikan adanya pemantauan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Dody Hanggodo Ungkap Rencana Besar, Infrastruktur Indonesia Makin Gila-Gilaan di Era Prabowo
Data yang dikumpulkan secara berkala bisa membantu memperbaiki program ini, memastikan bahwa anak-anak benar-benar mendapat manfaat dari program makan bergizi gratis.
Program ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan gizi anak, mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan bahwa anggaran untuk program ini masih dalam tahap pembahasan.
"Kami sedang bahas RAPBD, targetnya rampung sebelum 30 November 2024" ujar Teguh.
Menu makan siang bergizi gratis yang diujicoba diperkirakan bernilai Rp20-25 ribu per anak dengan alokasi anggaran mencapai Rp71 triliun atau 0,29 persen dari PDB.***