DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah

image
Ilustrasi. (Entertainmentabc.com)

Kita berbeda agama, bahasa, dan warna.
Tapi disatukan oleh satu nyala:
memberi kesaksian.

Menuliskan ketidakadilan
dalam puisi esai.
Menulis bunga yang dipanah dalam puisi esai.
Menulis anak rusa yang terluka
dalam puisi esai.

Karena kita belajar dari sejarah.
Suasana dapat berubah ketika ada yang menuliskannya.
Dunia bisa berbeda,
ketika ada yang memberi kesaksian.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 180 Kreator Milenial dan Gen Z, dari Aceh hingga Papua, Bersaksi Melalui Puisi Esai

Di ladang sepi, 
kita ajak bunga yang dipanah agar berbicara.
Di balik tirai kekuasaan, 
kita ajak sunyi agar berteriak.

Sastra adalah obor yang tak pernah padam.

Hari ini kita kembali berkumpul.
kita berjanji.
akan terus  menulis

Baca Juga: Catatan Denny JA: Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

Menyalakan kesaksian itu,
hingga dunia berubah
sekali lagi.***

Jakarta 22 November 2024

CATATAN

Baca Juga: Profil Suahasil Nazara Jabat Wakil Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih, Ini Rekam Jejaknya

(1) Buku Max Havelar ikut menggugah kolonial melahirkan politik etis, yang akhirya berujung pada kemerdekaan Indonesia

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait