DECEMBER 9, 2022
News

Shell Indonesia Dikabarkan Tutup Semua SPBU? Ini Penyebab dan Langkah Strategis Mereka

image
Ilustrasi Bensin (Pixabay/IADE/Michoko)

ENTERTAINMENTABC.COM - Shell Indonesia tengah menjadi sorotan setelah muncul kabar bahwa perusahaan minyak raksasa ini akan menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)-nya di Indonesia. 

Meski belum ada konfirmasi resmi, isu ini memicu banyak spekulasi, terutama terkait tantangan Shell dalam bersaing dengan Pertamina, raksasa energi nasional.

Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal, menyebut dirinya tidak kaget mendengar rumor Shell ini. 

Baca Juga: Asal Usul Pajak Siapa yang Menciptakan? PPN Naik Jadi 12 Persen, Bikin Rakyat Menjerit

Ia menilai pasar ritel BBM di Indonesia sangat dikuasai Pertamina, sehingga sulit bagi pesaing untuk bertahan.

“Mayoritas SPBU di Indonesia dikelola oleh Pertamina. Persaingan jadi sangat berat, terutama karena Pertamina juga menjual BBM bersubsidi,” jelas Moshe.

Shell sempat berjaya di pasar BBM Indonesia berkat nilai tambah produk yang lebih unggul. 

Baca Juga: V BTS Duet Bareng Park Hyo Shin, Winter Ahead Siap Hangatkan Akhir Tahun Kamu

Namun, keunggulan tersebut perlahan terkikis karena Pertamina terus meningkatkan kualitas layanan dan produknya.

“Dari segi kualitas dan servis, Pertamina sekarang sudah jauh lebih baik. Nilai jual Shell yang dulu jadi keunggulan, sekarang mulai disamai,” tambah Moshe.

Selain itu, monopoli Pertamina dalam menjual BBM bersubsidi membuat Shell sulit berkembang. 

Baca Juga: Grace Tahir Bongkar Rahasia Old Money, Tak Suka Flexing, Ini Pilihan Brand Mewah Mereka

Kondisi ini mempersempit peluang Shell untuk bersaing di pasar ritel BBM.

Meski ritel BBM menghadapi tantangan, Shell Indonesia tidak sepenuhnya mundur dari pasar Tanah Air. 

Perusahaan ini tengah membangun pabrik grease (gemuk) pertama di Indonesia. 

Berlokasi di Marunda, Bekasi, pabrik ini akan memproduksi hingga 12 juta liter grease per tahun untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri.

Jason Wong, Global Executive Vice President Shell Lubricants, menegaskan bahwa investasi ini adalah langkah strategis Shell untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 “Kami fokus pada kebutuhan pelanggan dan terus beradaptasi dengan perkembangan industri,” ujarnya.

Produk grease unggulan Shell, seperti Shell Gadus®, sudah banyak digunakan di berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga pertambangan. 

Teknologi mutakhir yang digunakan memungkinkan produksi berkualitas tinggi dengan berbagai jenis kemasan, seperti drum, ember, hingga kantung cairan.

Selain memproduksi grease, Shell juga berinvestasi dalam pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 

Langkah ini sejalan dengan tren global menuju energi berkelanjutan.

Melalui program Value Improvement Program, Shell juga menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi operasional pelanggan. 

Program ini membantu pelaku industri mengurangi biaya perawatan dengan penggunaan produk lubrikasi yang tepat.

Hingga kini, Shell Indonesia belum memberikan pernyataan resmi terkait isu penutupan SPBU. 

Namun, yang jelas, perusahaan ini tidak sepenuhnya meninggalkan pasar Indonesia. 

Sebaliknya, mereka justru mengalihkan fokus ke sektor-sektor strategis yang lebih menjanjikan.

Dengan berbagai inovasi dan investasi yang dilakukan, Shell tampaknya siap menghadapi tantangan baru di era transisi energi. ***

Berita Terkait