ENTERTAINMENTABC.COM - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Ossy Dermawan sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Kabinet Merah Putih. 

Profil Ossy Dermawan dikenal sebagai mantan perwira TNI yang kini sukses meniti karier politik bersama Partai Demokrat.

Bersama Nusron Wahid sebagai Menteri ATR, Ossy Dermawan membawa visi baru untuk tata kelola agraria di Indonesia. 

Baca Juga: Profil Nezar Patria dari Aktivis Reformasi Hingga Wamen Kominfo Era Prabowo

Dengan pengalaman militer, pendidikan bergengsi, serta peran strategis di dunia politik, ia diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

Perjalanan Karier

Memulai karier di TNI Angkatan Darat (AD), ia pernah terlibat dalam operasi penting seperti Pemulihan Keamanan di Ambon dan Operasi Perdamaian PBB di Lebanon. 

Baca Juga: Profil Sudaryono Resmi Jadi Wamentan dari Anak Dusun Hingga Calon Gubernur Jateng

Meski cemerlang, ia memilih pensiun dini dengan pangkat Mayor dan beralih ke politik.

Ia bergabung dengan Partai Demokrat dan dipercaya menjadi staf pribadi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Dalam perjalanan politiknya, ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) serta memimpin strategi komunikasi partai sebagai Kepala Bakomstra.

Baca Juga: Profil Didit Herdiawan Resmi Jadi Wamen KKP! Kiprah Eks Ajudan Presiden yang Penuh Prestasi

Pendidikan dan Peran di Dunia Olahraga

Dikenal cerdas, ia meraih gelar sarjana di bidang business administration dan computer information system dari Norwich University, Amerika Serikat. 

Ia juga menyelesaikan gelar master di bidang strategic studies dari RSIS, Singapura.

Selain politik, ia aktif sebagai Manajer Tim Voli LavAni, klub yang didirikan oleh SBY. 

Perannya menunjukkan dedikasinya yang meluas hingga dunia olahraga.

Dengan latar belakang militer, pendidikan internasional, dan pengalaman politik yang solid, ia menjadi salah satu figur penting di Kabinet Merah Putih. 

Langkahnya sebagai Wakil Menteri ATR/BPN diharapkan mampu membawa solusi baru untuk masalah agraria di Indonesia.***