DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Sleep Tourism Jadi Tren di 2025, Liburan yang Bikin Kamu Tidur Nyenyak dan Bebas Stres

image
Ilustrasi tidur di hotel (Pixabay/claudio_scot)

ENTERTAINMENTABC.COM - Pernah dengar tentang sleep tourism? Tren wisata ini diprediksi bakal booming di 2025. 

Dalam konsep sleep tourism ini, pelancong sengaja mengunjungi hotel yang menawarkan pengalaman khusus untuk meningkatkan kualitas tidur mereka. 

Gimana bisa tidur jadi bagian dari liburan? Yuk, kita kupas apa itu sleep tourism.

Baca Juga: Cuti Libur Nataru dan Tahun Baru 2024-2025: Tanggal Merah dan Rekomendasi Cuti untuk Liburan Panjang

Tidur bukan sekadar aktivitas menghilangkan lelah. 

Tidur berkualitas punya banyak manfaat, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga menjaga kesehatan mental. 

Sayangnya, nggak semua orang bisa tidur dengan nyenyak, terutama di era modern yang serba sibuk. 

Baca Juga: Libur Nataru 2024, Pelabuhan Wika Lampung Jadi Dermaga Alternatif Mudik

Salah satu penyebab utamanya? Stres berlebihan.

Stres bisa bikin kamu susah tidur, dan kurang tidur malah bikin stres makin parah. 

Ini kayak lingkaran setan yang susah diputus.

Baca Juga: Mantan Ketua Bank Sentral China Dijatuhi Hukuman Mati, Suap Capai Ratusan Miliar Berikut Kronologinya

Akibatnya, banyak orang jadi korban kelelahan kronis yang mengganggu produktivitas sehari-hari.

Melihat masalah ini, banyak hotel mulai menawarkan solusi lewat konsep sleep tourism. 

Tren ini mulai naik daun sejak pandemi, di mana banyak orang mengalami gangguan tidur. 

Hotel-hotel ini nggak cuma menyediakan tempat tidur nyaman, tapi juga menciptakan suasana tenang yang membantu tamu tidur lebih nyenyak.

Menurut laporan ABC, hotel di seluruh dunia mulai menawarkan paket khusus dengan harga mulai dari US$300 (sekitar Rp4,7 juta) hingga US$2.500 (sekitar Rp39 juta).

Paket ini biasanya dilengkapi teknologi canggih seperti pelacak tidur dan perangkat yang membantu membentuk kebiasaan tidur sehat.

Beberapa hotel bahkan menggandeng ahli medis untuk memastikan kualitas layanan. 

Contohnya, Sleep Spa Hotel by Hastens di Portugal dan Four Seasons Resort Maui di Wailea. 

Hotel-hotel ini menawarkan pengalaman tidur yang dirancang khusus untuk para tamunya, menjadikan tidur sebagai sorotan utama dalam paket wisata mereka.

Meskipun belum banyak hotel yang menawarkan produk kesehatan fisik, tren sleep tourism terus berkembang. 

Konsep ini tidak hanya menarik bagi mereka yang mencari pengalaman mewah, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memperbaiki kualitas tidurnya.***

Berita Terkait