Uniqlo Kena Boikot di China Karena Isu Kapas Xinjiang, Begini Kronologinya
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 03 Desember 2024 15:00 WIB

Merek ini sebenarnya sudah mengeluarkan pernyataan pada tahun 2020 bahwa mereka tidak membuat produk di Xinjiang.
Meski begitu, komentar Yanai dalam wawancara lain menunjukkan keinginan perusahaan untuk tetap netral.
Namun, netralitas ini justru memicu kritik, terutama dari konsumen di China.
Baca Juga: Bikin Haru V BTS Ungkap Perpisahan dengan Yeontan di Instagram, Ini Pesan Menyentuh untuk ARMY
Gelombang kritik terhadap ternama ini mengingatkan publik pada kasus serupa yang dialami H&M pada 2021.
Saat itu, H&M juga menghadapi boikot besar-besaran di China karena menyatakan kekhawatiran atas isu kerja paksa di Xinjiang dan menghentikan pengadaan kapas dari wilayah tersebut.
Kini, merek ternama asal Jepang ini menghadapi tekanan serupa.
Baca Juga: IU dan Byeon Woo Seok Bintangi Drama Korea Terbaru Wife of a 21st Century Prince, Siap Bikin Baper!
Banyak konsumen di China yang mengancam untuk tidak lagi membeli produk mereka.
China adalah salah satu pasar terbesar bagi merek ini, sehingga boikot ini berpotensi merugikan perusahaan secara signifikan.
Di sisi lain, pernyataan Yanai juga mencerminkan tantangan bagi perusahaan global dalam menghadapi isu-isu politik yang sensitif, terutama di negara dengan pasar besar seperti China.
Baca Juga: Ciplukan Buah Kecil yang Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan, Tapi Waspadalah Jika Belum Matang!
Kasus yang dialami merek ternama ini menunjukkan bahwa perusahaan global perlu berhati-hati dalam menyikapi isu yang sensitif.