DECEMBER 9, 2022
News

Viral! Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Setelah Dikecam Publik

image
Gus Miftah mengumumkan pengunduran diri setelah video viral mengejek penjual es teh. (Kolase)

ENTERTAINMENTABC.COM - Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih akrab dipanggil Gus Miftah membuat kejutan besar dengan mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan pengunduran diri diungkapkan langsung oleh Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, yang ia pimpin, di Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat 6  November 2024.

Dalam pengumumannya, Gus Miftah menjelaskan bahwa pengunduran diri ini bukan hasil dari tekanan atau permintaan pihak manapun, tetapi sebuah keputusan yang ia ambil dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Penjual Es Teh Curhat Dihina Gus Miftah di Pengajian Magelang, Kisah Perjuangan Demi Keluarga

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam... Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah.

Namun, pengunduran diri Miftah tidak datang begitu saja tanpa alasan.

Sebelumnya, ia telah menerima berbagai kritik keras dari masyarakat, terutama setelah sebuah insiden yang membuat namanya viral.

Baca Juga: Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es, Presiden Prabowo Tegur Keras dan Minta Minta Maaf Langsung

Beberapa waktu lalu, Miftah mendapat sorotan tajam setelah sebuah video tersebar di media sosial, di mana ia diduga menghina seorang penjual es teh di Magelang.

Dalam video tersebut, Miftah menanggapi penjual itu dengan kata-kata kasar, yang langsung mendapat kecaman dari netizen.

Tak hanya mendapat kritikan dari warganet, tindakan Miftah juga menuai kecaman dari partainya sendiri, Gerindra.

Baca Juga: Curahan Hati Pedagang Es yang Dihina Gus Miftah di Pengajian Viral, Netizen Desak Prabowo Ambil Tindakan

Bahkan, desakan agar Presiden Prabowo mencopot Miftah dari jabatannya mulai mengemuka, terutama setelah sejumlah petisi daring muncul di Change.org.

Petisi-petisi ini mendapat banyak dukungan, dengan jumlah penandatangan yang terus meningkat pesat.

Salah satu petisi bahkan telah ditandatangani lebih dari 250 ribu orang dalam waktu singkat.

Baca Juga: Prabowo Bela Pedagang Kecil, Gus Miftah Viral karena Hina Tukang Es Teh

Dalam konteks ini, petisi berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden" menjadi perhatian publik, karena jumlah tanda tangan yang mengalir begitu cepat sejak diposting pada Rabu, 4 Desember.

Isinya meminta Presiden Prabowo untuk segera mencopot Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Sebelumnya, Miftah sempat enggan menanggapi isu tentang desakan pencopotannya.

Baca Juga: Viral Sosok KH Usman Ali Disorot Netizen Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Sindir Penjual Es Teh

Dalam beberapa kesempatan, ia menghindari pertanyaan mengenai hal tersebut.

"Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya," kata Miftah dengan tegas saat ditemui di Pondok Pesantren Ora Aji.

Di sisi lain, pihak pemerintah, melalui Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menghargai segala masukan yang datang dari masyarakat.

Baca Juga: Willie Salim Beri Rp100 Juta ke Penjual Es Teh yang Di Sindir Gus Miftah, Kekayaannya Bikin Melongo

"Semua aspirasi, baik dari tokoh bangsa maupun masyarakat, akan ditampung dan diperhatikan oleh Presiden," ujar Ujang.

Keputusan Miftah untuk mundur ini mengundang banyak reaksi, dan menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan netizen.

Bagi para Gen Z dan milenial, cerita ini memberikan gambaran bagaimana sebuah tindakan kontroversial bisa berujung pada konsekuensi yang besar, serta menunjukkan pentingnya tanggung jawab dan sikap bijaksana dalam setiap ucapan dan tindakan.***

Berita Terkait