ENTERTAINMENTABC.COM - Video kontroversial Gus Miftah yang menghina penjual es teh, Sunhaji, telah menghebohkan publik dalam beberapa hari terakhir. 

Sejak video tersebut viral, netizen ramai mengomentari tindakan Gus Miftah yang dianggap tidak pantas. 

Namun, muncul sosok selebgram Clara Shinta yang ikut terseret dalam perdebatan persoalan Gus Miftah ini.

Baca Juga: Profil Ustaz Adi Hidayat Siap Gantikan Gus Miftah, Sosok yang Banyak Menginspirasi Generasi Milenial

Clara Shinta, yang dikenal dengan jutaan pengikut di Instagram dan TikTok, langsung menjadi sorotan. 

Beberapa netizen bahkan mengucapkan terima kasih padanya karena dianggap memviralkan video tersebut. 

Meski begitu, banyak yang bertanya-tanya, apakah Clara benar-benar penyebar pertama video ini? Keterlibatan Clara semakin panas setelah dia memposting video call dengan Sunhaji, di mana ia mengkritik candaan Gus Miftah yang dinilai sudah kelewatan.

Baca Juga: Kenapa Tuyul dan Babi Ngepet Tidak Mencuri di Bank? Ternyata Ini Alasannya

Kritik terhadap Gus Miftah pun datang dari berbagai pihak, dengan banyak yang menilai bahwa candaan tersebut merendahkan pedagang kecil. 

Namun, ada juga pihak yang membela Gus Miftah, seperti Kiai Syarif Rahmat, yang menganggap video tersebut telah diedit untuk menggiring opini negatif. 

Dia bahkan meminta agar pihak berwenang mengusut siapa penyebar video pertama.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Juicy Luicy, Band dengan Lirik Baper yang Lagi Viral di Spotify

Meski demikian, Sunhaji, si penjual es teh yang menjadi sasaran candaan, mengaku tidak tersinggung dan menganggap itu sebagai hal biasa dalam pengajian. 

Sementara itu, pihak yang mendukung Gus Miftah meminta agar penyebar video pertama kali segera ditemukan.

Namun, apakah Clara Shinta benar-benar penyebar video pertama? Sampai sekarang, belum ada bukti yang mengonfirmasi hal tersebut. 

Yang jelas, Clara hanya terlibat dengan memposting interaksi langsung bersama Sunhaji di media sosial.

Dengan beredarnya video ini, Gus Miftah akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. 

Kasus ini pun mengingatkan kita akan betapa cepatnya sebuah video dapat menyebar dan memicu kontroversi, bahkan bagi orang-orang terkenal sekalipun.***